Kamis 10 Mar 2016 18:10 WIB

Kejahatan Siber Marak, Begini Tips Aman dan Nyaman di Online

Choon Hoon Chee, Director, Asia Consumer Business, Norton by Symantec.
Choon Hoon Chee, Director, Asia Consumer Business, Norton by Symantec.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Meningkatnya kejahatan siber sangat meresahkan. Banyak kalangan berpendapat bahwa dompet ternyata lebih aman ketimbang kartu kredit.

Riset yang dilakukan Norton Cybersecurity Insight Report bahwa 55 persen konsumendi Indonesia percaya bahwa informasi kartu kredit mereka lebih mungkin dicuri setelah belanja online daripada dari dompet mereka.

Sekitar 6 dari 10 (59 persen) orang Indonesia percaya menggunakan Wi-Fi publik lebih berisiko daripada menggunakan toilet umum. Selain itu, 42 persen pengguna internet telah mengalami sendiri kejahatan cyber dalam satu tahun terakhir.

Riset yang sama mengungkapkan bahwa generasi Baby Boomers, yakni kelompok yang sering dianggap kurang melek teknologi, melaporkan kebiasaan aktivitas online-nya lebih aman dibandingkan dengan generasi Millennial. Pada kasus ini, hanya 19 persen responden mengakui telah berbagi password.

Lahir di era digital, generasi Millennial, justru harus sering berhati-hati dengan 47 persen orang yang mengaku telah berbagi password dan melakukan aktivitas online lainnya yang berisiko.

“Penjahat cyber tidak menyerah. Mereka menggunakan teknik yang semakin canggih untuk mencuri informasi pribadi konsumen, seperti password, informasi kontak, dan otentifikasi perbankan untuk mengisi pundi-pundi mereka,” kata Choon Hoon Chee, Director, Asia Consumer Business, Norton by Symantec. 

Tak perlu gelisan berlebihan menghadapi kejahatan di dunia maya. Choon memberikan tips aman dan nyaman di online.:

 

  • Pilih password yang unik, cerdas, dan aman untuk setiap akun online yang anda miliki. 
  • Hapus email dari pengirim yang  tidak Anda kenal, dan jangan klik lampiran atau link pada email yang terlihat mencurigakan.
  • Jika terdapat tawaran yang nampak terlalu menarik pada situs media sosial, hal itu mungkin saja berbahaya. Waspadalah terhadap perangkap untuk mengklik link dari situs media sosial. Sebelum mengklik, arahkan mouse ke link untuk melihat tujuannya. Hanya klik pada link yang mengarah ke halaman perusahaan terkemuka dan resmi. 
  • Selalu pantau akun rekening keuangan Anda terkait aktivitas yang tidak biasa. Jika ada transaksi yang Anda rasa tidak pernah Anda lakukan, segera laporkan. Seringkali penjahat cyber akan melakukan "tes" transaksi dalam jumlah kecil sebelum mencoba untuk menguras rekening bank Anda.
  • Jangan menunda menginstal software keamanan seperti Norton Security  dan memperbaruinya secara teratur.
  • Gunakan solusi backup aman untuk melindungi file dan backup secara teratur sehingga penjahat tidak dapat menggunakannya sebagai tebusan.
  • Laporkan kejahatan cyber ke polisi dalam bidang cyber maupun polisi lokal jika Anda telah terkena kejahatan cyber atau pencurian identitas. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement