Selasa 08 Mar 2016 16:28 WIB

OTT Nasional Dibina ATSI dan Kemenkominfo

Logo ATSI
Foto: atsi
Logo ATSI

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Tiga Over The Top (OTT) Nasional yang akan mendapatkan pembinaan dari ATSI dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Mereka adalah Qlue (qlue.co.id), Catfiz (catfiz.com), dan Sebangsa (sebangsa.com). Ketiganya merupakan hasil seleksi nasional yang dilaksanakan Desember tahun lalu. 

Ketua Tim Seleksi OTT Nasional Binaan ATSI Ongki Kurniawan mengatakan,  ketiga OTT Nasional tersebut memiliki komitmen yang tinggi dan rencana kerja yang jelas, namun mereka belum dikenal secara luas oleh ke masyarakat.

"Qlue, misalnya, penyedia aplikasi yang dipercaya untuk mendukung kegiatan terkait dengan kinerja Pemprov DKI Jakarta," kata dia, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (8/3).

Dengan Qlue, masyarakat dapat menyampaikan keluhan dan masukan kepada Pemda DKI dan akan segera ditindaklanjuti secara langsung atau didiskusikan dalam forum yang transparan tanpa melalui birokrasi yang berbelit. 

Sedangkan Catfiz, menyediakan layanan dengan platform percakapan (messaging). Catfiz dapat menampung percakapan dalam group dengan jumlah anggota hingga mencapai 2000 orang dan memiliki fitur video streaming.

 Saat ini baru tersedia untuk Android, dan sudah memiliki 100 ribu pengguna aktif. Sebangsa, saat ini masih fokus untuk berusaha menjadi platform media sosial bagi komunitas. Sebangsa memiliki 20 ribu pengguna, tersedia di web, android dan IOS.

Ketua ATSI Alexander Rusli menyambut baik dan merasa bangga dengan terpilihnya tiga OTT Nasional tersebut. ATSI akan berusaha memperkenalkan keberadaan OTT Nasional ini bukan saja ke masyarakat Indonesia tetapi ke pasar manca negara.

“Kami ingin mereka dapat bersaing dengan nama-nama besar OTT di tingkat global,” ujarnya. 

Alex menegaskan, dukungan yang akan diberikan oleh operator seluler kepada OTT nasional tersebut antara lain beruoa SMS blast ke pelanggan, penyebutan dalam materi promosi sesuai dengan program masing-masing operator serta mengadakan joint event bersama operator untuk menaikkan jumlah pelanggan. 

“OTT Nasional tersebut akan benar-benar dilepas pembinaanya kalau jumlah pelanggannya sudah mencapai minimal 20 juta pelanggan,” tandasnya.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara yang akrab dipanggil Chief RA menyatakan dukungannya kepada program ATSI ini. OTT nasional harus terus dipromosikan dan diperkuat sebagai bagian dari pembinaan di sektor industri dan ekonomi kreatif. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk membangun OTT Nasional guna mendorong terwujudnya Digital Ekonomi di Indonesia.

Chief RA berharap agar ketiga OTT Nasional tersebut dapat menunjukan keseriusannya bahwa mereka layak didukung, serta dapat memberika layanan yang dibutuhkan masyarakat termasuk bagi komunitas Pemerintahan.

 “Dukungan ATSI diharapkan dapat menjadi di katalisator bagi perkembangan OTT Nasional. Perkembangan industri kreatif berbasis digital dalam negeri akan menjadi modal penting bagi bangsa Indonesia untuk bersaing di pentas global,” pungkasnya. 

Sebagaimana diketahui, dalam perkembangannya OTT diklasifikasi menjadi OTT nasional dan OTT global. Khusus untuk OTT Nasional, ada yang dijalankan oleh operator telekomunikasi dan juga yang berdiri sendiri oleh developer lokal/UKM. OTT yang kini tersedia di marketplace Indonesia sangat beragam. Yang perkembangannya cukup pesat diantaranya OTT untuk komunikasi, e-commerce, internet, sosial media, jasa transportasi online.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement