Selasa 08 Mar 2016 08:58 WIB

Wah, Perempuan Rentan Kehilangan Data Pribadi di Ponsel!

Rep: Nora Azizah/ Red: Ani Nursalikah
Perempuan memegang ponselnya.
Foto: pixabay
Perempuan memegang ponselnya.

REPUBLIKA.CO.ID, Menyambut Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret, Kaspersky Lab dengan B2B International menggelar survei khusus. Bertajuk consumer security risks survey 2015, penelitian tersebut mengangkat tema mengenai risiko perempuan kehilangan data pribadi melalui perangkat ponsel.

Dari hasil penelitian menyebutkan, perempuan memang lebih rentan terhadap hal tersebut daripada laki-laki. Data tersebut diambil dari consumer security risks survey 2015 dan are you cyber savvy quiz. Lebih dari setengah responden perempuan atau sebesar 53 persen beranggapan foto dan video yang tersimpan dalam perangkat mobile lebih berharga dari hal lain. Bahkan dari perangkat miliknya sendiri. Sementara para pria yang beranggapan serupa hanya sebesar 39 persen.

Hasil survei juga melaporkan, sebanyak 48 persen responden perempuan memiliki kemungkinan terbesar untuk berbagi foto pribadi. Sementara untuk pria jatuh di angka 43 persen.

Kebiasaan mengunggah foto pribadi tersebut membuat prosentase kejahatan siber terhadap perempuan menjadi lebih rentan dibandingkan pria. Keamanan data pribadi tersebut meliputi foto dan video yang bisa diakses penjahat siber.

Salah satu tindakan kejahatan yang sering dilakukan penjahat siber, yakni membagikan foto-foto pribadi tersebut secara tidak bertanggung jawab. Foto tersebut bisa digunakan untuk hal-hal tidak baik sehingga menimbulkan dampak sosial bagi pemiliknya. Entah itu rasa sakit hati atau malu.

"Hal ini tidak heran karena perempuan berbeda dari laki-laki dalam hal menggunakan dan menilai informasi di dalam perangkat pribadi," kata Principal Security Researcher Kaspersky Lab David Emm, dalam sebuah rilis.

Meski demikian, masih banyak juga perempuan yang belum paham terhadap keamanan data pribadi di dunia maya. Hanya 19 persen perempuan yang sadar tindakannya di dunia maya bisa menjadi target, sementara lelaki sebanyak 27 persen.

Perempuan juga mengaku mereka tidak melindungi perangkat mobile dengan sandi. Bahkan sebanyak 14 persen responden perempuan tidak menggunakan jenis keamanan apapun di dalam perangkatnya.

Fakta dari kuis di 'cyber savvy' juga menjelaskan, perempuan juga tidak memiliki cadangan atas daya yang mereka miliki. Ketika kehilangan data di dalam ponsel, sebanyak 27 persen perempuan akan benar kehilangan data tersebut. Sementara 80 persen laki-laki sudah memiliki data cadangan dari perangkat ponselnya. Padahal untuk mencegah penjahat siber mencuri data, harus dilindungi kata sandi dan enkripsi. So, apa ponselmu sudah terlindungi, ladies?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement