Rabu 02 Mar 2016 18:58 WIB

10 Momen Terbaik Scott Kelly di Luar Angkasa

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Dwi Murdaningsih
Scott Kelly
Foto: NASA
Scott Kelly

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Astronaut Scott Kelly telah melepaskan komandonya di International Space Station (ISS) dan pulang ke Bumi hari ini, Rabu (2/3) atau Selasa malam waktu Kazakhtan. Ia mengemukakan 10 momen terbaiknya ketika berada di luar angkasa selama 340 hari.

Betapa sulitnya tidur di luar angkasa

Pada Januari, Scott Kelly ambil bagian dalam forum online Reddit, AMA (Ask Me Anything). Ia mengatakan tidur jadi lebih sulit di luar angkasa daripada di kasur di bumi. Sebab, posisi saat tidur sama dengan posisi ketika melakukan aktivitas seharian.

"Kau bahkan tidak bisa merasakan relaksasi yang diperoleh dari gravitasi," kata dia. Kebisingan di stasiun luar angkasa juga cukup mempengaruhi sehingga ia selalu tidur menggunakan penutup kuping. Ia mengikatkan tangannya di sleeping bag agar tidak beterbangan.

"Mimpi saya kadang mimpi luar angkasa, kadang mimpi Bumi dan ini sangat gila," katanya.

Ia menonton film tentang orang yang sekarat di luar angkasa, ketika ia berada di luar angkasa

Film Gravity adalah salah satu film yang ditonton Scott ketika berada di luar angkasa. Ia juga menonton the Martian. Film-film ini cukup menginspirasinya.

Ia memperlihatkan bunga pertama yang tumbuh di luar angkasa

Peran Scott Kelly sebagai komandan telah mencapai dua hal penting dalam hal botani luar angkasa, yaitu bunga dan tanaman pertama yang diproduksi di luar angkasa. Zinnia dipilih karena sulit tumbuh. Sebuah penelitian terbaru berharap satu hari bisa menumbuhkan tomat dalam rute ke Mars.

Ia melayang-layang di ISS dalam kostum gorila

Saudara kembar Scott adalah pensiunan astronot Mark Kelly. Ia menyakinkan NASA agar bisa mengirim kostum ke orbit dalam paket perawatan. Sehingga Scott memakainya dan mengejar astronot Inggris, Tim Peake dalam kostum.

Jalan-jalan di luar angkasa

Selama AMA Reddit, ia mengatakan memakai kostum luar angkasa sama saja rasanya seperti ketika memakainya di atmosfer. Sehingga menurutnya, berjalan-jalan di luar angkasa butuh konsentrasi yang tinggi karena ia tidak bisa mengukur ketinggiannya di atas sana. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement