Selasa 01 Mar 2016 09:01 WIB

Data Ini Bantu Ilmuwan Cari Tahu Asal Usul Phobos, Bulannya Planet Mars

Data Phobos yang diambil dari sinar UV
Foto: NASA
Data Phobos yang diambil dari sinar UV

REPUBLIKA.CO.ID, Misi MAVEN (NASA's Mars Atmosphere and Volatile Evolution) menghabiskan dua bulan terakhir pada 2015 untuk mengamati Phobos, bulan di planet Mars. Tim menyelidiki asal usul Phobos. Kini, Badan Antariksa AS (NASA) merilis gambar terbaru Phobos yang diambil menggunakan sinar ultraviolet.

Dilansir dari Phys.org, Senin (29/2) peneliti menggunakan data MAVEN untuk memecahkan misteri bagaimana Phobos terbentuk. MAVEN's Imaging Ultraviolet Spectograph mendeteksi cahaya yang dipantulkan dari material yang berbeda dalam cahaya ultraviolet tengah dan sinar ultraviolet jauh.

Berdasarkan cahaya yang dipantulkan, peneliti bisa menentukan beberapa kemungkinan mengenai asal muasal Phobos. Jika Phobos mengandung molekul yang mirip dengan yang ditemukan pada asteroid, misalnya, bisa menjadi asumsi Phobos dulunya merupakan asteroid yang ditangkap oleh Mars.

Pembentukan dua bulan Mars yakni Phobos dan Deimos masih menjadi misteri bagi para ilmuwan. Salah satu hipotesa yang cukup terkenal mirip bagaimana pembentukan Bulan, satelitnya Bumi. Berdasarkan hipotesis tubrukan besar, bulan terbentuk tidak lama setelah bumi terbentuk 4,5 miliar tahun lalu ketika sebuah objek besar sekira ukuran Mars bertabrakan dengan Bumi. Materi yang dihasilkan dari tabrakan itu terbentuk begitu cepat sehingga membentuk bulan.

Para peneliti menggunakan data dari pesawat luar angkasa Mars Express milik Badan Antariksa Eropa (ESA) untuk melihat apakah Phobos terbentuk dari mekanisme yang sama. Sementara ini, bukti yang paling kuat merujuk dari asal usul Mars. Para peneliti tidak berpendapat Phobos dulunya merupakan asteroid.

Phobos berukuran dua kali lebih besar dibandingkan bulan. Pemukaan Phobos tidak teratur dengan permukaan tertutup kawah. Phobos mengorbit kepada Mars dalam jarak 3.700 mil dari permukaan. Phobos mengorbit pada Mars setiap tiga kali dalam sehari. Sementara, Deimos terleyak lebih jauh dai Mars dan membutuhkan waktu 30 jam untuk mengorbit pada planet ini.

baca juga: Ini Alasan Kenapa Lampu Kabin Dimatikan Saat Pesawat Mendarat

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement