Jumat 26 Feb 2016 18:01 WIB

Delapan Perusahaan Bersinergi Garap Cloud di Indonesia

Charles Sutanto, Partner Organization Director Cisco (kiri), Arya Damar, President Director Aplikanusa Lintasarta (tengah), dan Eddy Anthony, President Director Master Systems (kanan) saat penandatangan kerja sama delapan perusahaan IT untuk menyediakan so
Charles Sutanto, Partner Organization Director Cisco (kiri), Arya Damar, President Director Aplikanusa Lintasarta (tengah), dan Eddy Anthony, President Director Master Systems (kanan) saat penandatangan kerja sama delapan perusahaan IT untuk menyediakan so

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Aplika Lintasarta menjalin kemitraan dengan delapan perusahan teknologi informasi untuk menggarap pasar cloud computing di Indonesia. Tujuh perusahaan menjadi pemasok teknologi, sementara lintasarta berperan sebagai penyedia layanan cloud.

''Potensi pasar cloud computing di Indonesia juga sangat besar. Sebagai gambaran, lembaga riset Internasional Data Corporation (IDC) memprediksi nilai total pasar cloud Indonesia pada tahun 2016 akan mencapai 308 juta dolar AS dan meningkat menjadi 378 juta dolar pada tahun 2017 dengan tingkat pertumbuhan sekitar 22-36 persen setiap tahunnya, '' kata Arya Damar, President Director Aplikanusa Lintasarta, di Jakarta, Jumat (26/1).

Potensi pasar cloud computing yang sangat besar itulah yang menjadi salah satu alasan sehingga delapan perusahaan Information Technology (IT) menjalin kerja sama untuk menyediakan solusi total cloud services secara end-to-end sesuai kebutuhan pelanggan. Delapan perusahaan tersebut adalah: Multipolar Technology, Sisindokom Lintasbuana, Mastersystem Infotama, Logicalis Metrodata Indonesia, Expert Data Voice Solution, Kayreach System, Sinergy Informasi Pratama, dan Revo Solusindo.

 

Ekspansi delapan perusahaan tersebut didukung penuh oleh Cisco System Indonesia selaku pemimpin dalam penyediaan teknologi cloud di tingkat global dan Aplikanusa Lintasarta (Lintasarta) selaku penyedia cloud services.  

Direktur Utama Sisindokom Lintasbuana, Tikno Ongkoadi, mengatakan, kerjasama ini akan memberikan kemudahan kepada Sisindokom serta meningkatkan penetrasi penjualan dengan menawarkan solusi cloud secara end to end kepada pelanggan.

“Pelanggan kami yang biasanya membeli perangkat dan bandwidth secara terpisah, sekarang dapat ditawarkan satu solusi bundle, perangkat dan service dalam satu proposal solusi,” ujarnya.

 

Menurut Tikno, saat ini Sisindokom mendapatkan sumber pendapatan baru, serta dapat mengarahkan fokus bisnis di virtualisasi dan pasar cloud. Ia menambahkan sudah menjadi kewajiban Sisindokom sebagai salah satu Gold Partner dari Cisco Indonesia untuk ikut berperan serta medukung pertumbuhan pasar cloud di Indonesia.

 

Layanan Cloud Services terdiri dari layanan Public Cloud yang menyediakan infrastruktur IT yang multi-tenant dengan perangkat virtual server yang dapat diakses melalui jaringan internet maupun jaringan private. Kemudian layanan Private Cloud yang merupakan penyediaan infrastruktur IT menggunakan perangkat IT dedicated untuk satu perusahaan yang dapat diakses melalui jaringan internet  maupun jaringan private.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement