REPUBLIKA.CO.ID, Dalam operasi blockbuster, Kaspersky Lab berhasil menghentikan aktivitas kelompok Lazarus. Kelompok Lazarus merupakan entitas berbahaya dan bertanggung jawab atas kerusakan data. Lazarus juga melakukan aksi spionase siber konvensional terhadap beberapa perusahaan di dunia.
Dulu, penjahat dunia maya tersebut menjadi dalang dibalik serangan Sony Pictures Entertainment pada 2014 lalu. Lazarus juga menjalankan operasi DarkSeoul yang menargetkan media dan lembaga keuangan setahun sebelumnya.
Berdasarkan laporan Kaspersky Lab, kelompok penjahat ini tengah mengincar beberapa negara untuk mendapat serangan malware. Indonesia menjasdi salah satu negara target. Analisis tersebut berdasarkan tanggal kompilasi dari sampel serangan.
Lima tahun sebelum Sony Pictures diserang, jumlah sampel baru tumbuh signifikan sejak 2010 silam. Hal tersebut memberikan kesimpulan bahwa Lazarius termasuk kelompok hacker yang stabil dan telah beraksi cukup lama. Aktivitas kelompok terjadi selama jam kerja zona waktu GMT+8 sampai GMT+9.
"Seperti yang sudah kami prediksi, serangan malware wiper akan terus bertambah," kata Senior Security Researcher Kaspersky Lab Juan Guerrero, dalam sebuah rilis.
Malware menjadi senjata paling efektif. Kemampuan penjahat Lazarus merusak komputer hanya dengan menekan satu tombol. Para pelaku memiliki keterampilan dan tekad dalam melakukan aksi spionase siber. Tujuannya tentu saja mencuri data dan menyebabkan kerusakan. Ketika berhasil, Lazarus akan melakukan penipuan dengan teknik disinformasi.
Kelompok hacker Lazarus sampai saat ini diyakini para peneliti masih aktif dan sudah memulai aksinya beberapa tahun lalu. Hal tersebut didapat tim peneliti Kaspersky Lab dengan mengonfirmasi adanya hubungan antara malware dan beberapa serangan.
Di antaranya, serangan DarkSeoul yang menargetkan perbankan dan pasukan militer Korea Selatan. Serta tidak ketinggalan dari kasus Sony Pictures. Dengan menganalisis beberapa sampel malware, terdeteksi serangan tersebut memang dilakukan kelompok Lazarus.
Sebuah metode khusus dilakukan Lazarus untuk menghapus jejak mereka dari sistem terinfeksi. Itu sebabnya Kaspersky Lab menjalin kerja sama dengan beberapa mitra demi bertukar informasi terhadap serangan di dunia maya. Beberapa mitra, seperti Novetta, AlienVault, dan mitra lainnya menjadi partner demi menerbitkan temuan untuk kepentingan masyarakat luas.
baca juga: ZOPO, Ponsel Pertama di Dunia Didukung Deca-Core