REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Media sosial Facebook tengah mengembangkan fitur pencegahan bunuh diri bagi para pengguna di Inggris. Facebook berkolaborasi dengan Samaritans untuk menghadirkan fitur yang telah tersedia di Amerika Serikat dan Australia tersebut.
Spesifiknya, raksasa teknologi itu membuat layanan yang akan memberikan dukungan dan nasihat kepada orang-orang yang berisiko bunuh diri atau menyakiti diri mereka sendiri. Manager Kebijakan dan Keamanan Facebook, Julie de Bailliencourt mengatakan, fitur itu dihadirkan sebagai bagian dari tanggung jawab Facebook.
"Kami merasa bertanggung jawab terhadap keselamatan orang-orang yang menggunakan platform kami," kata Bailliencourt, seperti dikutip Ibtimes, Sabtu (20/2). Namun, belum dapat mengonfirmasi kapan peluncuran di Inggris berlangsung.
Fitur itu memungkinkan siapa saja untuk melaporkan apabila terdapat seseorang yang tampak terganggu dan berisiko bunuh diri. Selanjutnya, tim Facebook akan menjangkau pengguna yang bersangkutan jika mereka membutuhkan dukungan.
Apabila seseorang ditandai oleh keluarga atau koleganya sebagai pihak yang berisiko, Facebook akan mengirim pesan halus. Bunyinya, "Seorang teman berpikir Anda mungkin akan melalui sesuatu yang sulit dan meminta kami untuk melihat post terbaru Anda."
Selanjutnya, fitur itu akan memberikan pengguna sejumlah saran tentang cara terbaik untuk menangani pikiran untuk bunuh diri. Sedangkan, pengguna yang melaporkan keinginan bunuh diri secara eksplisit akan diberikan informasi kontak untuk layanan darurat.
CEO Samaritans, Ruth Sutherland mengatakan, fitur itu memancing seseorang untuk mulai menceritakan rasa sakit tak tertahankan yang mereka hadapi. Setelah itu, ia optimistis alat yang telah dibuat dapat mengintervensi dan mencegah hal yang tidak diharapkan, seperti aksi bunuh diri.
"Bunuh diri tidak bisa dihindari tetapi dapat dicegah, dan alat ini memainkan peran yang benar-benar penting dalam mencapai itu," kata Sutherland kepada BBC.