Kamis 18 Feb 2016 18:53 WIB

Batal Diblokir, Kemenkominfo Minta Tumblr Sesuaikan Konten di Indonesia

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Nidia Zuraya
tumblr
tumblr

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) meminta kepada pihak Tumblr untuk melakukan penyesuaian konten sesuai dengan nilai-nilai masyarakat Indonesia, menyusul ditemukannya unsur pornografi dalam situs tersebut. Hal ini juga sekaligus menjawab batalnya wacana pemblokiran Kemkominfo terhadap Tumblr.

"Memang konten pornografi tidak terdapat pada seluruh akun Tumblr, namun sampai saat ini tidak memungkinkan bagi operator dan Internet Service Provider (ISP) untuk melakukan pemblokiran per akun sehingga kami meminta kepada Thumblr untuk melakukan penyesuaian konten," kata Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemkominfo, Ismail Cawidu saat dihubungi, Kamis (18/2).

Ia mengatakan, sebagai upaya lebih lanjut, pihak Kemkominfo telah mengirimkan surat pada Tumblr agar mereka menerapkan self-censorship. Dengan begitu, pihak Tumblr lah yang akan melakukan penyesuaian terhadap konten pornografi kepada akun-akun yang memanfaatkan layanan tersebut.

Diketahui, sebelumnya beredar informasi terkait wacana pemblokiran situs Tumblr. Namun, Ismail mengatakan, dari temuan Panel Pornografi, Kekerasan pada Anak, dan Keamanan Internet Kemkominfo menemukan unsur pornografi pada beberapa dari 477 situs yang terlapor, tidak hanya Tumblr.

Oleh karenanya, tim panel tersebut masih akan mengadakan rapat lanjutan guna mengevaluasi temuan unsur pornografi di situs-situs tersebut. "Hasilnya akan diserahkan kepada Kemkominfo sebagai pertimbangan untuk pengambilan keputusan," katanya.

Ia juga mengklarifikasi pemberitaan yang sebelumnya menyebut bahwa Kemkominfo sudah menetapkan pemblokiran terhadap situs-situs yang diusulkan diblokir oleh Panel tersebut.

"Demikian, semoga mengklarifikasi pemberitaan seolah-olah Menteri Komunikasi dan Informatika sudah menetapkan pemblokiran terhadap situs-situs yang diusulkan diblokir oleh Panel," kata Ismail.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement