Selasa 16 Feb 2016 12:14 WIB

Teorema Cinta dari Sudut Pandang Fisika Modern

Rep: Rossi Handayani/ Red: Dwi Murdaningsih
Jatuh cinta
Foto: pexels
Jatuh cinta

REPUBLIKA.CO.ID, Ketika berbicara tentang cinta dan asmara, kebanyakan orang sering memunculkan koneksi antara hal yang gaib dan mistis. Namun, tahukah Anda bahwa koneksi tersebut ada di dunia subatomik juga. Fisikawan menyebut fenomena aneh dan berlawanan dengan intuisi ini sebagai 'keterikatan kuantum'.

Laman Livescience Ahad (14/2) melaporkan ide dasar dari keterikatan kuantum yakni dengan adanya dua partikel yang terkait erat satu sama lain, bahkan jika dipisahkan oleh miliaran tahun cahaya dari ruang, maka perubahan induksi yang satu akan mempengaruhi yang lain.

Pada 1964, fisikawan John Bell mengemukakan bahwa perubahan tersebut dapat terjadi secara instan, bahkan jika partikel berada sangat jauh. Teorema Bell ini dianggap sebagai ide penting dalam fisika modern, tetapi dianggap tidak masuk akal.

Pada masa setengah abad terakhir, banyak penelitian menguji kebenaran dari teori John Bell. Namun ini tidak selalu berhasil. Penelitian ini membutuhkan dana mahal sebab alat yang dibutuhkan dalam penelitian ini haruslah instrumen yang memiliki sensitivitas sangat tinggi.

Tahun lalu, Krister Shalm, seorang fisikawan dengan National Institute of Standards and Technology (NIST) di Boulder, Colorado melakukan pengujian teori Bell. Shaam dan rekan-rekannya menggunakan strip logam khusus didinginkan sampai suhu cryogenic, yang membuat logam menjadi bersifat superkonduktor, yang tidak memiliki hambatan listrik. Sebuah foton (partikel kecil dalam radiasi elektromagnetik) menyentuh logam dan mengubahnya kembali menjadi konduktor listrik normal dalam sepersekian detik, dan ilmuwan dapat melihat hal ini terjadi.

Teknik ini memungkinkan para peneliti untuk melihat bagaimana pengukuran dari satu foton mempengaruhi foton lain dalam sebuah pasangan yang saling terikat. Hasilnya, yang diterbitkan dalam jurnal Physical Review Letters, sangat mendukung Teorema Bell.

"Papper kami dan dua lainnya yang diterbitkan tahun lalu menunjukkan bahwa Bell benar. Setiap model dunia yang berisi variabel tersembunyi juga harus memungkinkan untuk partikel terjerat mempengaruhi satu sama lain meski berada dalam jarak," kata co-author Francesco Marsili, NASA Jet Propulsion Laboratory (JPL) di Pasadena, California dalam sebuah pernyataan.

baca juga: Download Seri Game of Thrones Cukup 1 Detik dengan Jaringan Ini

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement