Rabu 10 Feb 2016 19:08 WIB

Pentingnya Memahami Netnografi di Era Digital

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Ilham
Bermain internet (Ilustrasi)
Foto: Dailymail
Bermain internet (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Internet menciptakan perubahan besar baik secara teoritis maupun praktis bagi dunia komunikasi. Orang hidup dalam dunia maya (online) seperti layaknya dalam kehidupan nyata (offline).

Pengguna internet saling bercakap dengan pengguna lain, layaknya berada dalam sebuah kampung. Tidak mengherankan jika saat ini praktisi komunikasi -media, public relations, komunikasi pemasaran, konsultan komunikasi politik- harus memperhatikan percakapan mengenai produk ataupun partai di dunia internet.

Perubahan itu membutuhkan cara dan metode baru untuk memahami kehidupan orang di dunia internet. Salah satu metode tersebut adalah netnografi.

Netnografi berasal dari kata internet dan etnografi. Secara singkat netnografi adalah metode etnografi yang dipergunakan untuk menyelidiki kehidupan dunia virtual di internet. Metode ini berusaha memahami secara mendalam kehidupan komunitas virtual dari perspektif pelaku.

Objek kajian netnografi adalah netizen dengan aktivitas dan kehidupan mereka di dunia virtual. Metode netnografi adalah salah satu metode yang populer dan banyak dipakai dalam penelitian ilmu komunikasi di banyak negara. Popularitas dari metode ini tidak bisa dilepaskan dari perkembangan internet dan media sosial yang merupakan fenomena global.

Studi komunikasi menggunakan metode netnografi masih jarang dilakukan di Indonesia. Kondisi ini mendorong Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) bekerja sama dengan Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) menyelenggarakan pelatihan metode netnografi bertema 'Bagaimana Meneliti Kehidupan Komunitas Virtual di Internet'.

Pengajar pada Departemen Ilmu Komunikasi UAI, Irwansyah mengatakan, perkembangan dunia siber menunjukkan membentuk kultur baru. Ada budaya yang berkembang di dalam orang-orang yang melakukan aktifitas dan komunitas yang berbasis virtual. “Metodeologi netnografi menunjukkan indikasi-indikasi kultur tersebut tidak hanya ditangkap secara tersirat tapi juga tesurat dengan menggunakan kemampuan akademis yang efektif,” katanya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (10/2).

Menurut dia, ada kultur Indonesia yang selama ini tercermin dalam kehidupan atau aktifitas yang berbasis offline.

Dosen Ilmu Komunikasi UAI itu menyampaikan, tujuan pelatihan ini adalah memberikan pemahaman secara teoritis mengenai metode netnografi. Perbedaan metode ini dengan metode lain juga memberikan contoh aplikasi penggunaan metode netnografi dalam penelitian ilmu komunikasi dan komunikasi pemasaran.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement