REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Proses digitalisasi bisnis menjadi salah satu faktor esensial di balik pertumbuhan bisnis perusahaan-perusahaan dewasa ini. Para analis pasar dari International Data Corporation (IDC) di AS pun memprediksi 60 persen pemimpin perusahaan (CEO) di kawasan Asia Pasifik bakal menempatkan transformasi digital sebagai strategi utama bisnis mereka pada 2017.
Direktur PT Computrade Technology International (CTI Group), Rachmat Gunawan mengatakan, pada era digital ini, perusahaan dituntut menjadi lebih kompetitif sehingga mampu memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.
Untuk itulah, CTI Group selaku penyedia solusi infrastruktur TI di Tanah Air mencoba membantu perusahaan-perusahaan yang beroperasi di dalam negeri untuk mengakselarasi transformasi bisnis mereka dari ranah tradisional ke arah digital.
“Salah satunya lewat seminar dan pameran CTI IT Infrastructure Summit 2016 yang akan kami selenggarakan pada 3 Maret 2016 di Hotel Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta Selatan,” kata Rachmat, Selasa (9/2).
Ia menuturkan, CTI IT Infrastructure Summit 2016 bakal menghadirkan solusi teknologi terkini yang bisa menjadi referensi tepat para profesional bisnis dan TI dalam melakukan transformasi digital secara lebih baik dan komprehensif.
Menurut penelitian yang dilakukan Capgemini, perusahaan yang melakukan transformasi digital mendapatkan peningkatan 9 persen dalam pendapatan, 26 persen profit, dan 12 persen penilaian pasar terhadap perusahaan yang bersangkutan. Sementara, Gartner CIO Agenda Insights mencatat bahwa para CIO tahun ini menargetkan peningkatan pendapatan sebesar 37 persen melalui jalur digital dari angka 16 persen di tahun lalu.
“Selain faktor pelaku usaha, kesuksesan transformasi digital terletak pada teknologi digital itu sendiri, yaitu bagaimana mengintegrasikan teknologi sosial, mobile, data analytics, dan cloud menjadi sebuah layanan yang mengubah proses bisnis maupun cara kerja,” ujar Rachmat lagi.