REPUBLIKA.CO.ID, Mesin fusi nuklir di Cina yang disebut Experimental Advanced Superconducting Tokaman (EAST) telah memproduksi hidrogen plasma dengan suhu 49,999 juta derajat celcius. Nyaris mencapai 50 juta derajat Celcius. Suhu ini bisa dipertahankan selama 102 detik.
Dilansir dari Science Alert, Stephen Ceng, salah seorang anggota tim yang terlibat dalam penelitian ini mengatakan tim memiliki tujuan untuk meraih suhu hingga 100 juta derajat celcius. Suhu ini diupayakan bisa bertahan selama seribu detik atau 17 menit. Sebagai gambaran, suhu di inti matahari mencapai 15 juta derajat Celcius.
Mempertahankan suhu yang sangat tinggi untuk waktu lama guna memanfaatkan energi yang dihasilkan dari sebuah reaksi adalah kunci untuk mencapai fusi niklir yang terkendali. Fisi nuklir menghasilkan energi dengan memisahkan inti atom menjadi neuton yang lebih kecil dan inti atom.
Jumlah energi yang dihasilkan jutaan kali lebih efisien dibandingkan batu bara untuk ukuran massa yang sama. Namun, teknologi ini masih sangat mahal. Inilah yang membuat fusi nuklir begitu sangat diinginkan. Proses ini melibatkan produksi dalam jumlah yang besar ketika atom menyatu bersama pada suhu yang sangat tinggi namun tidak menghasilkan limbah radioaktif atau produk sampingan yang tidak diinginkan.
Pekan lalu, reaktor nuklir Jerman bisa menghasilkan hidrogen plasma dalam suhu 80 juta derajat Celcius dalam waktu 0,25 detik. Meskipun suhu yang diperoleh sangat tinggi namun waktu bertahan sangat sebentar.
baca juga: Microsoft Buat Pusat Data Bawah Laut