REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- November 2015 lalu, para peneliti asal Cina mengumumkan telah membuat penemuan yang mengkhawatirkan, dengan ditemukannya jenis bakteri super Escherichia coli (E. coli) yang brsembunyi dalam rantai makanan. Sampel E. coli jenis baru tersebut ditemukan di sebuah peternakan babi komersial di dekat kota Shanghai.
Dilansir dari Newsweek.com, bakteri super E. coli jenis baru ini ternyata kebal terhadap Colistin sebuah formula antibiotik pencegah berkembangnya bakteri E. coli. Colistin digunakan sebagai pertahanan terakhir terhadap infeksi mematikan bakteri E. coli.
Para peneliti juga menemukan bakteri ini telah mengembangkan gen baru, mcr-1, yang memungkinkan bertahan dan mampu berpindah dari sel ke sel. Pakar Resistensi Antimikroba dari Universitas Pittsburg, Yohei Doi bersama peneliti Cina memperingatkan penggunaan antibiotik di bidang pertanian dan obat-obatan yang membuat bakteri menjadi lebih kuat.
"Apa yang berbeda kali ini, adalah seberapa cepat dan mudahnya gen ini menular dari satu jenis E. Coli ke yang lain," ujar dia, Senin (8/2).
Munculnya gen baru mcr-1 setidaknya ada di empat benua dan di 18 negara. Saat ini beberapa ilmuwan sedang mengembangkan antibiotik yang lebih kuat untuk mencegah infeksi bakteri jenis baru ini dan mencegah sel terus bermutasi.
"Bakteri sekarang mengembangkan pola resistensinya terhadap formula anti infeksi lebih cepat dari yang pernah kitakembangkan," ujar Professor Rockefeller University, Jean Laurent Casanova. "Jika kita hanya terus mengandalkan anti biotik, kita akan memiliki masalah," tambah Casanova.
Pada 2016 ini, Institut Kesehatan Naional (NIH) AS berencana menghabiskan 461 juta dolar AS, untuk mempelajari formula anti mikroba dan peninngkatan sebesar 100 juta dolas AS dari tahun lalu. Antibiotik adalah salah satu penemuan paling penting dari abad ke-20, dengan antibiotik, dunia medis mampu mencegah infeksi dari dampak bakteri lebih jauh.
baca juga: Bulan Depan, Asteroid 30 Meter Dekati Bumi