Kamis 04 Feb 2016 03:10 WIB

Lukisan Dinding Berusia 2000 Tahun Digali di London

Rep: c38/ Red: Dwi Murdaningsih
lukisan dinding yang diduga berasal dari abad 1 masehi
Foto: IBTimes
lukisan dinding yang diduga berasal dari abad 1 masehi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Arkeolog di Museum London, Inggris menemukan lukisan dinding yang diperkirakan berasal dari abad pertama Masehi. Menurut para arkeolog, lukisan dinding tersebut merupakan lukisan paling tua yang masih bertahan dari masa Britania-Romawi.

Dilansir dari IBTimes, Kamis (4/2), lukisan dinding atau fresco itu ditemukan di 21 Lime Street selama penggalian untuk sebuah kantor baru. Ditemukan tertelungkup, lukisan tersebut berukuran 2,5 x 1,5 meter dengan ketebalan satu milimeter.

Arkeolog mengatakan, lukisan itu digunakan untuk menghias permukaan dinding Forum Basilica 2, pusat warga sipil di kota sekaligus bangunan Romawi terbesar yang pernah dibangun di utara pegunungan Alpen pada abad 1 M.

"Fresco itu dilukis dengan tangan oleh seniman terampil menggunakan pigmen alami, kecuali satu area merah pada batang pohon anggur. Ini menggunakan pigmen sulfida merkuri mahal yang harus ditambang di Spanyol," kata peneliti.

Sisa-sisa lukisan dinding itu rapuh, tapi terawat. Desain rumit pada lukisan dinding dan bahan yang digunakan untuk menghias menunjukkan pengaruh dari berbagai daerah yang kaya. Ada fitur panel berwarna-warni yang menggambarkan rusa menggigit tanaman, kemudian burung, buah, dan jalinan anggur di sekitar lilin.

Mereka menambahkan, para peneliti sangat antusias mempelajari lukisan ini untuk mengetahui mode dan interori yang disukai warga kaya pertama di London. Menurut peneliti, skema desain pada lukisan yang baru ditemukan ini sebelumnya tidak pernah terlihat di Britania-Romawi. Kemiripan terdekat justru berasal dari villa Romawi di Cologne, Jerman.

"Spesialis kami terus mempelajari lukisan dan catatan arkeologi dari penggalian. Kami berharap dapat membangun gambaran tentang daerah ini di masa Romawi dan perkembangannya selama hampir 2000 tahun sejarah London," tambah mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement