REPUBLIKA.CO.ID, Peneliti menemukan bukti sedikitnya 100 atau bahkan 200 ekor singa hidup di daerah terpencil di barat laut Ethiopia. Populasi ini tampaknya stabil. Artinya, ini menjadi kabar baik bagi para konervasionis untuk mengembangkan spesies ini.
"Selama karir profesional saya, saya harus merevisi peta distribusi singa berkali-kali," ujar pemimpin ekspedisi dari University of Oxford, Hans Baurer, kepada New Scientist.
Taman Nasional Alatash, perbatasan antara Ethiopia dan Sudan telah lama dianggap sebagai habitat potensial untuk singa. Namun, sejauh ini tidak ada yang pernah melihat ada singa hidup di daerah ini. Akhirnya, tim yang dipimpim oleh Baurer, melalui sebuah ekspedisi yang didanai oleh Bord Fee Foundation menyelidiki apakah mungkin singa hidup di daerah itu.
Ironisnya, ekspedisi ini seolah menemui titik terang di hari pertama mereka bekerja. Pada malam kedua akhirnya tim mendapatkan bukti visualnya ketika kamera nihg vision menangkap gambar singa betina sedang berkeliaran di sekitar sungai.
Penemuan ini menarik sebab di Sudan, singa diasumsikan sebagai bidatang yang sudah punah. Namun, tim Baurer memperkirakan ada 200 singa hiudp di sana. Di Afrika, saat ini hanya tersisa 20 ribu singa yang tinggal di alam.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
