REPUBLIKA.CO.ID, KALIFORNIA -- Sebuah penelitian dari Universitas California Amerika Serikat menemukan, Bumi ternyata berasal dari dua planet yang bertabrakan. Bahkan, benturan yang sangat keras lantas membentuk Bulan yang kita kenal saat ini.
Pada awalnya, ilmuwan meyakini Bulan tercipta ketika sebuah planet bernama Theia menggores Bumi. Serpihan kecil dari goresan tersebut lantas ditangkap gravitasi Bumi. Akan tetapi, teori itu diragukan karena seharusnya Bulan akan terdiri dari komposisi kimia yang berbeda dengan Bumi.
Usai meneliti batuan Bulan yang dibawa para astronaut dalam misi Apollo, ilmuwan mengetahui isotop oksigen Bulan sama seperti Bumi. Hal itu berarti tabrakan antara Theia dan Bumi masa lampau sangat keras hingga dua planet itu melebur menjadi satu dan membentuk planet baru.
"Kami tidak melihat perbedaan antara isotop oksigen Bumi dan Bulan. Mereka tak bisa dibedakan," kata Ketua Tim Peneliti dari UCLA Edward Young seperti dikutip Telegraph, Jumat (29/1).
Young menjelaskan, Theia bercampur sepenuhnya dengan Bumi dan Bulan. Inilah yang membuat tidak ada perbedaan signifikan. Tabrakan tersebut diperkirakan terjadi 100 juta tahun setelah Bumi terbentuk atau sekitar 4,5 miliar tahun lalu.
Tim peneliti yang dipimpin Young menggunakan teknologi mutakhir untuk membuat perhitungan yang sangat akurat. Young menambahkan, Theia sebelum tabrakan sedang tumbuh dan kemungkinan besar akan menjadi planet seandainya tidak menabrak Bumi.
Young dan sejumlah peneliti lain yakin planet itu berukuran nyaris sama dengan Bumi atau sedikit lebih kecil.
Baca juga: Kematian Windows Phone