REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Unit Pelaksana Teknis Balai Pengembangan Proses dan Teknologi Kimia (UPT BPPTK), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Mukhammad Angwar mampu menemukan produk sari tempe kental manis. Temuannya ini agak berbeda pada umumnya karena bercita rasa unik dan mampu bertahan lama.
"Lebih awet sampai satu tahun dalam kemasan kaleng," ujar Angwar di Jakarta, Kamis (28/1). Produk ini merupakan hasil penelitian dan pengembangan (libtang) unggulan dari UPT BPPTK LIPI Yogyakarta.
Menurut Angwar, produk ini juga menjadi andalan karena bahan baku utama fungsionalnya. Bahan baku tersebut mengandung zat bioaktif dan protein yang sangat tinggi.
Mengenai bahan baku sari tempe kental, Angwar menerangkan, ini sangat murah dan mudah didapat. Di samping itu, produknya juga mudah dicerna oleh tubuh. Bahan ini juga dinilai dapat dijadikan substitusi kekurangan kandungan gizi dan vitamin B12 bagi kalangan vegetarian.
Seperti diketahui, Angwar menjelaskan, tempe merupakan makanan khas Indonesia yang memiliki banyak manfaat dan gizi tinggi.
Namun makanan favorit masyarakat Indonesia ini dinilai masih terkendala karena mudah membusuk. Oleh sebab itu, pihaknya berupaya menciptakan minuman sari tempe yang tahan lama dengan kemasan kental manis seperti susu. Temuannya ini pun sudah mendapatkan hak paten.
"Sejauh ini usia tempe hanya bisa bertahan maksimal 72 jam pada suhu ruangan," tambah Angwar. Tempe akan membusuk akibat aktivitas enzim proteolitik yang menggradasi protein menjadi amonia.