Rabu 27 Jan 2016 14:03 WIB

Banten Gandeng Batan Kembangkan Nuklir untuk Pertanian

Batan
Batan

REPUBLIKA.CO.ID,SERANG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten akan melanjutkan kerja sama dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) untuk meningkatkan pemanfaatan teknologi nuklir bagi kesejahteraan masyarakat, seperti dalam bidang pertanian dan ketahanan pangan.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Banten Ajak Moeslim di Serang, Rabu mengatakan, kerja sama antara Pemprov Banten dengan Batan sudah dilakukan sejak 2006 lalu dan berakhir pada 2013.

Selanjutnya Pemprov Banten akan kembali melajutkan MoU dengan Batan dalam pemanfaatan hasil kajian dan rekayasa teknologi terutama pemanfaatan teknologi nuklir untuk berbagai bidang pembangunan.

"Saat ini Biro Hukum Pemprov sedang menyiapkan draft MoU yang akan dilakukan dengan Batan. Mudah-mudahan pada Februari nanti sudah MoU kembali,"kata Ajak Moeslim.

Diantara kerja sama yang akan dibangun antara Pemprov Banten dengan Batan tersebut, kata Ajak, dalam bidang pemanfaatan energi nuklir untuk pengembangan benih padi bibit unggul, peternakan dan perikanan.

"Sebagai contoh saja, di Banten memiliki padi kewal. Selama ini umur tanamnya sekitar tujuh bulan dan pohonnya cukup tinggi. Nah dengan hasil penelitian dari Batan ini, bisa diperpendek masa tanamnya menjadi tiga bulan dan lebih pendek tanamannya dengan kualitas hasil tanam yang lebih baik," katanya.

Selain itu, kata Ajak, kerja sama tersebut juga bagian dari upaya sosialisasi mengenai pemanfaatan energi nuklir yang ramah lingkungan dan bisa dimanfaatkan untuk pengembangan pertanian atau ketahanan pangan.

"Banten juga terkenal dengan Sate Bandeng. Hanya saja ketahanan sate bandeng ini hanya beberapa hari. Dengan hasil penelitian Batan dengan energi nuklir ini, maka sate bandeng tersebut bisa bertahan cukup lama," katamya.

Menurut Ajak, selama ini kesan di masyarakat saat mendengar kata nuklir selalu diidentikan dengan bom atau suatu yang dianggap sangat berbahaya. Padahal banyak manfaat yang dirasakan oleh masyarakat dari rekayasa dan pengembangan energi nuklir tersebut.

Ia mengatakan, pertemuan antara Pemprov Banten dengan Batan tersebut dihadiri Gubernur Banten Rano Karno dengan sekitar 12 orang dari Batan termasuk Kepala Batan Djarot S. Wisnubroto. Kedua belah pihak berkomitmen untuk meningkatkan kerjasama tersebut pada masa-masa mendatang.

sumber : antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement