Rabu 27 Jan 2016 09:12 WIB

Mahasiswa Malang Ubah Air Keran Jadi Energi Listrik

Red: Nur Aini
Air keran higienis
Foto: thekitchn.com
Air keran higienis

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Tiga mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT-UB) mengembangkan prototipe teknologi alternatif untuk memenuhi kebutuhan energi listrik rumah tangga, yakni mengubah air keran menjadi energi listrik.

Ketiga mahasiswa yang terlibat dalam proses penciptaan air keran yang mampu menjadi energi listrik itu adalah Muhammad Fatahila (mekanik), Hasan (visual & design), dan Rosihan Arby Harahap (electric).

"Alat ini bisa menghasilkan tegangan dan daya listrik optimal di angka 5 volt dan 1 watt sehingga dapat digunakan untuk memasok kebutuhan listrik lampu LED atau diintegrasikan dengan pembangkit lain melalui sistem grid," kata ketua tim Muhammad Fatahila di Malang, Rabu (27/1).

Perangkat berupa generator mini yang bisa mengubah air keran menjadi energi listrik tersebut diberi nama OASE. Perangkat OASE ini juga bisa untuk lampu neon, tetapi masih butuh inverter dan prosesnya lebih lama. Hanya saja, yang bisa dipasok energi listriknya adalah neon kenis LED karena lebih terang dan berdaya rendah.

Menurut Fatah, perangkat yang dibuat dalam waktu dua pekan itu disambungkan dengan storage berupa baterai polymer atau aki. Selain sebagai penyimpan energi, storage juga berfungsi untuk menjaga tegangan dan arus keluaran tetap stabil.

Dalam rencana pengembangan ke depan, kata dia, alat yang dibuat di laboratorium elektronika tersebut akan dilengkapi dengan pengontrol. Jika sudah disempurnakan, alat ini bisa dimuat ke dalam produk keran yang beredar di masyarakat. Hal ini juga sebagai upaya untuk mendukung home made energy pada masa depan.

Ia mengatakan, teknologi tersebut dikombinasikan dengan teknologi energi terbarukan lainnya, seperti solar cell atau kincir angin, yang dapat menambah diversifikasi energi terbarukan di kalangan rumah tangga.

"Biaya produksi alat ini sangat murah, yakni hanya Rp 120 ribu. Sebelumnya, alat ini juga berhasil menempati peringkat tiga pada National Innovative Product Exhibition Contest (NAPEC) 2015 yang digelar oleh Program Studi Teknik Kimia FT-UB," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement