REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Mandiri bekerjasama dengan IBM dan Tech In Asia menyelenggarakan kompetisi Mandiri e-cash Hackaton 2016. Kompetisi yang diikuti oleh sebanyak 800 developer IT ini akan berlangsung di Jakarta pada 26-27 Februari 2016 mendatang.
Dalam kompetisi ini, para programmer akan ditantang untuk beradu ide dan berinovasi, baik secara teknis maupun bisnis untuk bisa memanfaatkan produk Mandiri e-cash menjadi sebuah produk digital siap pakai.
Senior EVP Transaction Banking Mandiri Rico Usthavia Frans menjelaskan, kompetisi ini dimaksudkan untuk mendorong perkembangan penerapan teknologi informasi terkini yang mendukung sektor keuangan, khususnya perbankan.
"Sejalan dengan keinginan untuk menciptakan produk perbankan yang semakin mudah diakses, kami ingin terus mengembangkan produk mandiri e-cash agar semakin dapat diterima dan semakin banyak digunakan, terutama oleh gen-y dan nasabah yang akrab dengan teknologi informasi," jelas Rico di Plaza Mandiri, Jumat (22/1).
Mandiri e-cash merupakan aplikasi uang elektronik yang berbasis server dan dimaksudkan untuk mendorong penciptaan less-cash society. Aplikasi yang dapat diunduh melalui akses *141*6# atau di google play, App Store, Blackberry App World, Nokia Store ini menggabungkan layanan perbankan dengan layanan telekomunikasi yang dapat digunakan masyarakat, baik nasabah maupun bukan nasabah Bank Mandiri. Pada aplikasi ini, nomor telepon seluler masyarakat menjadi nomor rekening.
Hingga Desember 2015, terdapat sebanyak lebih dari 1,7 juta pengguna e-cash Peserta akan berkompetisi membuat aplikasi dan mempresentasikan ide-ide mereka pada 26-27 Februari 2016 di hadapan dewan juri dari Bank Mandiri, IBM, DAM dan kalangan profesi lainnya.
Dewan juri kemudian memilih 10 finalis yang akan mendapatkan waktu selama dua pekan untuk menyempurnakan produk atau aplikasinya. Nantinya, kesepuluh finalis akan menunjukkan produk atau aplikasi tersebut dalam Grand Final and Demo Day yang berlangsung pada Maret 2016.