Selasa 19 Jan 2016 08:38 WIB

Eksistensi Manusia Terancam oleh Teknologi dan Ilmu Pengetahuan

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Ilham
Modernisasi di bidang teknologi telekomunikasi.
Foto: wordpress.com
Modernisasi di bidang teknologi telekomunikasi.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Dalam sebuah wawancara dengan BBC, ilmuwan terkemuka asal Inggris, Stephen Hawking mengungkapkan ancama terbesar eksistensi manusia dalam 100 tahun mendatang. Ancaman itu akan datang dari laju perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan.

Ancaman itu meningkatnya kemungkinan terjadinya bencana besar di planet bumi dalam waktu seribu tahun mendatang. Tidak hanya itu, Hawking juga memprediksi, umat manusia tidak akan menemukan cara untuk hidup di luar angkasa atau planet lain di tata surya dalam 100 tahun terakhir.

''Kita tidak akan bisa mengembangkan kehidupan yang benar-benar mandiri di luar angkasa dalam 100 tahun mendatang, karena itu, kita harus benar-benar hati-hati selama periode ini,'' kata Hawking dalam sebuah wawancara dengan BBC, seperti dikutip The Guardian, Selasa (19/1).

Lebih lanjut, Hawking menjelaskan, ancaman terbesar yang ditimbulkan laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu berupa perang nuklir antara sejumlah negara dan rekayasa genetik dari berbagai virus yang ada. Untuk itu, ilmuwan asal Universitas Cambridge itu menyebut, umat manusia harus bisa mengendalikan dan menganalisa bahaya tersebut.

''Kita tidak akan berhenti untuk membuat kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, atau membawanya kembali mundur ke belakang. Jadi, kita harus benar-benar mengenali bahaya dan mengendalikan kemajuan tersebut,'' kata ahli Fisika Kuantum tersebut.

Dalam hal ini, Hawking pun berbagi pandangan yang sama dengan ahli astronomi asal Inggris, Lord Rees. Dalam bukunya, 'Our Final Century' pada 2003 silam, Lord Rees mengingatkan adanya potensi pemusnahan diri sendiri yang dilakukan umat manusia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement