Sabtu 16 Jan 2016 10:16 WIB

Aplikasi Telepon Ini Bantu Sediakan Makanan untuk Ibu dan Bayi di Suriah

Rep: Gita Amanda/ Red: Bilal Ramadhan
 Seorang anak pengungsi Suriah berteriak usai berhasil menyeberangi lautan mencapai pantai Pulau Lesbos di Yunani. (REUTERS/Yannis Behrakis)
Seorang anak pengungsi Suriah berteriak usai berhasil menyeberangi lautan mencapai pantai Pulau Lesbos di Yunani. (REUTERS/Yannis Behrakis)

REPUBLIKA.CO.ID, HOMS -- Kampanye terbaru yang diluncurkan Program Pangan Dunia (WFP) memungkinkan pengguna aplikasi menyediakan gizi penting bagi 2.000 perempuan dan bayi rentan di Homs, Suriah. Langkah ini membantu kelaparan dan kekurangan gizi yang dihadapi ibu dan bayi di sana.

Dilansir laman Aljazirah, aplikasi akan mendonasikan sebesar 0,50 dolar Amerika Serikat dan cukup dengan cara sederhana di telepon pintar. Namun aplikasi ini dapat memiliki dampak besar pada kehidupan rentan di Suriah yang sedang menghadapi kelaparan parah dan kekurangan gizi.

Kampanye baru ini diluncurkan dua bulan setelah pertama kali WFP meluncurkan program ShareTheMeal pertama pada pertengahan November. Kini WFP meluncurkan inisiatif pendanaan baru yang bertujuan membantu memelihara wanita dan bayi baru lahir di kota yang dilanda perang di Homs.

Aplikasi bernama ShareTheMeal ini bertujuan membantu memberikan 2.000 wanita hamil dan ibu menyusui serta anak-anak mereka yang berusia enam bulan. Mereka akan diberi makanan selama satu tahun yang mengandung nilai-nilai gizi penting.

Sejak itu sekitar 400 ribu orang dari 197 negara dan wilayah telah menggunakan aplikasi ini, membantu kelompok meningkatkan bantuan sekitar 2 juta dolar. Ini cukup untuk menyediakan makanan ringan untuk 20 ribu anak di kamp-kamp pengungsi Yordania selama setahun.

Juru bicara WFP Abeer Etefa mengatakan, wanita di pusat distribusi Aoun akan menerima voucher untuk membeli buah segar, sayuran, susu dan daging. Ini akan memungkinkan mereka untuk meningkatkan keanekaragaman makanan bagi mereka.

"Hal ini sangat penting bagi ibu dan anak selama kehamilan dan beberapa bulan pertama setelah melahirkan. Gizi seimbang memiliki pengaruh penting pada pertumbuhan dan perkembangan anak-anak mereka," kata Etefa kepada Aljazirah.

Homs sebelumnya merupakan pusat pemberontakan terhadap Bashar al-Assad. Kota tersebut telah berada di bawah gencatan senjata sejak Desember 2015. Namun konflik lima tahun telah membuat kota tersebut sebagian besar hancur. Banyak warga mengungsi dan membutuhkan dukungan.

Kepala proyek ShareTheMeal Sebastian Stricker mengatakan kepada Aljazirah, bahwa kota ini telah hancur. "Ada kekurangan pangan, banyak orang mengungsi dan menderita kemiskinan parah," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement