REPUBLIKA.CO.ID, KYOTO -- Untuk pertama kalinya, para astronom telah mengamati semburat cahaya tampak yang keluar dari lubang hitam. Cahaya tersebut dirilis setelah lubang hitam menelan materi dari bintang-bintang di dekatnya.
"Kami menemukan bahwa aktivitas di sekitar lubang hitam dapat diamati dalam cahaya optik pada luminositas rendah untuk pertama kalinya," kata astronom dan peneliti utama, Mariko Kimura, dari Univesitas Kyoto, Jepang, pada Space.com.
Cahaya berkedip yang berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa jam ini diamati dari lubang hitam dalam konstelasi Cygnus. Cygnus terletak sekitar 7.800 tahun cahaya dari Bumi.
Beberapa kilatan cahaya terlihat begitu terang. Tim astronom mengatakan, kilatan itu bahkan bisa dilihat dengan teleskop sederhana 20 cm. "Temuan ini menunjukkan bahwa kita dapat mempelajari fenomena fisik yang terjadi di sekitar lubang hitam menggunakan teleskop optik sedang tanpa spec tinggi X-ray atau teleskop sinar gama," katanya.
Selama ini, dikabarkan tidak ada materi yang bisa melarikan diri dari lubah hitam, termasuk cahaya. Ketika lubang hitam menelan gas, debu, atau merobek bintang, terbentuk formasi cakram akresi dekat horison peristiwa.
Cakram ini dapat mendorong aliran plasma yang disebut jet relativistik di seluruh panjang galaksi dan mendorong suhu hingga 10 juta derajat Celcius atau lebih. Panas yang hebat ini dapat menyebabkan lubang akresi cakram hitam mengeluarkan cahaya sangat terang.
Inilah yang Kimura dan timnya amati ketika fokus pada V404 Cygni, lubang hitam aktif di konstelasi Cygnus. Lubang ini baru aktif kembali pada 15 Juni 2015 lalu setelah 26 tahun 'tertidur'.
Cahaya ini pertama kali dideteksi oleh teleskop luar angkasa Swift milik NASA yang kemudian dilacak oleh peneliti Jepang. Selanjutnya, ia menyeru semua peneliti dari 26 lokasi seluruh dunia untuk memfokuskan teleskop optik mereka pada V404 Cygni.
Selama dua pekan, para astronom dapat mengamati kilatan cahaya yang dirilis oleh lubang hitam tersebut. V404 Cygni merupakan salah satu lubang hitam yang paling dekat ke Bumi. Kilatan terbentuk ketika tarikan gravitasi penuh bintang mitranya menarik terlalu dekat sehingga lubang hitam mengupas permukaan bintang sebelum merilis ledakan radiasi yang luar biasa.
Hasil penelitian ini telah diterbitkan Kamis (7/1) di jurnal Nature. Hipotesis tim menyebut cahaya berasal dari sinar X yang dihasilkan di pusat cakram akresi. Sinar X ini menyinari dan memanaskan daerah luar cakram yang menyebabkannya memancarkan sinar optik.
Hipotesis ini masih memerlukan penelitian selanjutnya untuk mengonfirmasi. "Tapi, kami sangat senang bahwa jaringan pengamatan internasional bisa ikut mendokumentasikan peristiwa langka ini," kata penulis lain, Daisuku Nogami.
baca juga:
Obama Menangis, Ini Sains di Balik Air Mata Pria