Kamis 07 Jan 2016 21:45 WIB

Peretas Kesulitan Masuki Sistem Permainan PC Terbaru

Rep: C25/ Red: Djibril Muhammad
peretas
peretas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peretas yang mencoba memecahkan permainan PC terbaru, mengaku kesulitan. Bahkan, sejumlah peretas terkenal dikatakan sedang memikirkan pilihan untuk menyerah.

Dilansir dari Tech Spot, Kamis (6/1), publik memang harus menunggu cukup lama untuk mendengar rumor-rumor tentang permainan terbaru. Diperkirakan, kondisi itu setidaknya sudah terjadi selama 18 bulan terakhir.

Para peretas membutuhkan waktu lebih dari sebulan, untuk memecahkan kabar sejumlah permainan seperti Dragon Age: Inquisition.

Jangka waktu itu tentu terlalu lama dari yang biasanya, terlebih permainan baru seperti FIFA 16 dan Just Cause 3 tidak dapat dibajak sama sekali. FIFA 16 dan Just Cause 3, baru diketahui publik lewat peluncuran resmi pada September dan Desember.

Salah seorang anggota kelompok peretas Cina 3DM, mengatakan salah satu anggota kelompok hampir saja menyerah, lantaran kesulitan memecah Just Cause 3. Hal itu disebabkan teknologi DRM terlalu kuat.

Bahkan, dengan sistem pengamanan yang semakin kuat, para peretas permainan ini khawatir dua tahun yang akan datang tidak ada lagi permainan gratis.

Just Cause 3 dan sejumlah permainan lain memang dikenal menggunakan teknologi Denuvo, yang memang dirancang memperkuat DRM yang ada.

Tidak seperti DRM lama, Denuvo tidak menonjol dan menjengkelkan pengguna yang membayar dengan resmi, serta sangat berguna bagi penerbit permainan.

Jika pengembang terus menggunakan teknologi seperti Denuvo, kemungkinan publik tidak akan pernah lagi mendapatkan permainan gratis sebelum peluncuran resmi. Tentu ini membuat pihak PC dan pengembang bisa bernafas lega, karena dapat menarik lebih banyak keuntungan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement