REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Emosi yang dirasakan seseorang tentunya ada pengaruh dari apa yang diproses di dalam otak seseorang. Apapun rasa emosinya, ada hal lain yang juga mempengaruhi perasaan tersebut. Dilansir dari The Independent, Kamis (31/12) ada enam hormon yang bisa mempengaruhi emosi yang dirasakan seseorang.
Dopamin
Neurotransmitter ini merupakan jalur yang terlibat dalam motivasi, mengontrol, kesenangan, dan kecanduan. Dopamin abnormal tingkat tinggi juga dikaitkan dengan hilangnya kontak dengan realitas, delusi, dan kurangnya emosi, sementara tingkat paling rendah dikaitkan dengan perilaku adiktif serta pengambilan risiko.
Noradrenalin
Hormon ini berhubungan dengan adrenalin dan juga salah satu hormon stres yang mengkoordinasikan dalam merespon sesuatu. Hal tersebut berada pada banyak komponen fisik emosi, termasuk denyut jantung yang meningkat, kewaspadaan, kognisi, dan perilaku pengambilan keputusan.
GABA
Gamma amino butyric acid (GABA) merupakan neurotransmitter inhibitor utama pada otak yang berfungsi mengrangi rasa grogi. Jika terjadi peningkatan aktivitas GABA pada otak maka akan mengurangi kecemasan dan stres.
Serotonin
Pertama diakui karena kemampuannya untuk menyempitkan pembuluh darah, serotonin secara luas dikenal sebagai hormon kebahagiaan.
Beta-endorphin
Endorfin merupakan hormon alami yang diproduksi oleh tubuh sebagai respons terhadap rasa sakit, kegembiraan, dan saat olahraga. Beta-endorphin dapat menjadi penghilang rasa sakit dan hadir pada saraf di otak dan sumsum tulang belakang.
Oksitosin
Pada bagian ini sering digambarkan sebagai hormon kedekatan, hormon kepercayaan hormon, atau kadang-kadang disebut hormon cinta. Meskipun penelitian ini masih dalam proses, oksitosin diduga memainkan peran penting dalam keintiman manusia, melahirkan, gairah seksual, kepercayaan, dan ikatan pasangan.