REPUBLIKA.CO.ID, Berselancar di dunia maya kemudian tak sengaja melihat iklan promo barang murah. Tanpa ragu menekan 'klik', dan situs belanja online mulai terbuka. Tapi, apakah benar itu merupakan situs belanja online asli? Atau hanya sebuah tipuan? Momen tahun baru memang menjadi kesempatan para penjahat siber melakukan aksinya. Terutama dalam menjaring konsumen penggila belanja dengan berbagai tawaran promo.
Calon pembeli begitu mudah tergiur karena harga produk yang ditawarkan sangat murah. Bahkan bisa memberi diskon hingga 90 persen dari harga normal barang. Tetapi siapa sangka promo tersebut merupakan cara penipuan tingkat tinggi di dunia online. Cyber crime jenis ini akan meretas identitas konsumen dengan melacak data pribadi. Hal tersebut akan menuntun pelaku kejahatan untuk mendapatkan nomor rekening atau kartu kredit konsumen.
Lantas, bagaimana cara agar aman dalam belanja online? Berikut beberapa tips dari Kaspersky Lab, vendor keamanan endpoint nomor empat di dunia, dalam menjaga keamanan belanja online:
1. Hindari Ransomware
Jangan membuka lampiran email yang berasal dari situs tidak dikenal. Mungkin saja lampiran tersebut adalah ransomware, virus berbahaya yang membuat penggunanya tak dapat lagi mengakses perangkatnya. Pengguna juga harus ingat untuk selalu melakukan back up data Anda.
2. Waspada Situs Phishing
Jangan meng-klik link mencurigakan yang dikirim melalui email, SMS atau messanger. Biasanya, link tersebut akan mengantar pengguna pada situs phishing atau situs palsu. Situs tersebut bisa menjadi sebuah pintu masuk konsumen berhadapan dengan penjahat siber.
3. Membuat Strong Password
Apabila terdaftar sebagai member di beberapa situs belanja online, usahakan membuat password yang kuat. Misalnya, dengan mengombinasikan huruf, angka dan karakter unik untuk membuat para peretas sulit melacaknya.