Rabu 30 Dec 2015 06:48 WIB

Ilmukan Temukan Cara 'Abadikan' Pengetahuan di dalam Tabung

Rep: MgROL55/ Red: Dwi Murdaningsih
Google
Google

REPUBLIKA.CO.ID, Selama ini diyakini bahwa informasi tetap dapat ada selamanya. Namun sebenarnya akan rapuh seiring zaman. Hard drives and sumber-sumber informasi yang bisa dilihat secara fisik seperti buku, akan mengalami  pembusukan dari waktu ke waktu. Ilmuan Insinyur Robert Grass dari ETH Zurich tidak berpendapat demikian.

Kepada BBC, Grass menjelaskan pencariannya untuk menemukan metode menjaga informasi yang bisa stabil selama jutaan tahun. Rahasianya adalah DNA.

Nobel Kimia Diberikan untuk Studi 'Reparasi' DNA

Para peneliti telah menemukan cara untuk menyimpan seluruh informasi Internet dalam tabung reaksi dan itu akan berlangsung jutaan tahun.

Pada tahun 2012, penelitian menunjukkan bahwa Anda bisa menerjemahkan megabyte (MB) informasi ke dalam DNA dan kemudian membacanya kembali lagi. DNA memiliki bahasa sendiri, dan ditulis dalam urutan nukleotida (dengan kode A, C, T, dan G). Anggap saja sebagai mirip dengan biner, yang memecah informasi ke dalam satu dan nol.

Grass berpendapat, DNA memiliki keuntungan untuk dapat menempatkan sejumlah besar informasi dalam ruang kecil. Secara teoritis, satu gram DNA dapat menampung 455 exabyte informasi. "Itu cukup untuk semua data yang dimiliki oleh Google, Facebook dan setiap perusahaan teknologi besar lainnya, dengan ruangan cadangan," kata Grass.

Tapi masalah dengan studi DNA sebelumnya adalah tidak adanya stabilitas informasi dari waktu ke waktu, yang merupakan faktor penting.

Sekarang Grass dan mitra peneliti nya Reinhard Heckel, dari ETH Zurich di Swiss, telah memiliki metode untuk tidak hanya memasukkan semua informasi di Facebook atau Wikipedia ke dalam tabung kecil untuk melestarikan itu selamanya.

Grass mendapat inspirasi dari fosil kuno, di mana DNA dari hewan diawetkan dengan sangat stabil. DNA meluruh dengan bereaksi dengan air dan oksigen, tetapi dengan kemasan DNA disintesis di tabung reaksi. Grass dapat mencegah degradasi. Tapi tak ada metode pengawetan yang sempurna. Heckel datang dengan ide menambahkan redundansi atau back up ke dalam DNA, sehingga jika Anda kehilangan bagian dari informasi Anda dapat temukan kembali.

berita menarik lainnya:

Topik Sains Paling Hot, Mulai Debat Warna Baju Hingga Tambang Emas dari Kotoran

150 Astronom AS Bakal Saksikan Gerhana Matahari Total dari Belitung

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement