REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Tenaga Nuklir (BATAN) Djarot Sulistio Wisnubroto menyatakan, Indonesia sudah membutuhkan pembanguan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
PLTN akan memasok listrik dengan cakupan yang lebih luas dan lebih murah.
Djarot menjelaskan, PLTN merupakan salah satu alternatif energi pembaruan yang bisa memasok listrik secara besar. Terlebih lagi dengan hasil jajak pendapat Sigma Research yang menyatakan 75.3 persen penduduk Indonesia mendukung pembangunan PLTN.
"Karena menurut logika kita, masyarakat ingin dapatkan listrik yang stabil," ujar Djarot di Gedung Pusat BATAN, Jakarta, Senin (28/12).
Meski pun, Djarot tidak menampik masyarakat terkadang dihantui dengan ketakutan seperti kebocoran di PLTN Fukushima Dai-Ichi Jepang. Hanya saja, ketakutan tersebut dapat ditampik dengan pencontohan reaktor riset di Bandung yang sudah berusia sekitar 50 tahun dan masih aman.
Ditambah lagi, dengan memilih daerah yang jauh dari gempa dan tsunami akan meminimalkan dampak negatif dari PLTN. Sehingga menurutnya, sudah saatnya Indonesia dapat memutuskan untuk membangun PLTN sebagai sumber tenaga listrik yang dapat menunjang kebutuhan industri daerah.