Selasa 29 Dec 2015 08:42 WIB

Bangun Cosmodrome, Badan Antariksa Rusia Siap Saingi NASA

Rep: c25/ Red: Dwi Murdaningsih
NASA
Foto: AP
NASA

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin secara resmi mengakhiri badan federal antariksa milik Rusia, Roscosmos. Hal ini didasarkan pada hilangnya beberapa pesawat ruang angkasa dan penyalahgunaan lebih dari lebih dari 1,8 miliar dolar anggaran.

Dilansir dari Engadget, Selasa (29,12), keputusan pemberhentian itu tampaknya tidak begitu mengkhawatirkan masyarakat Rusia. Hal itu dikarenakan ambisi antariksa Rusia akan tetap berjalan, seiring rencana Roscosmos yang akan hadir sebagai perusahaan yang dikelola negara.

Peristiwa Luar Angkasa yang Terjadi Sepanjang 2015

Roscosmos akan terlahir kembali pada 1 Januari 2016. Roscosmos yang baru akan beroperasi dengan tingkat yang lebih ketat, dari pengawasan pemerintah dalam aspek biaya.

Selain itu, Roscosmos baru akan membangun Cosmodrome berukuran 342 mil persegi, di dekat perbatasan timur jauh Rusia dengan Cina. Meski memiliki struktur sebuah korporasi, Roscosmos baru akan lebih siap bersaing di ranah antariksa komersil, seperti gagasan dari Putin sendiri.

Secara keseluruhan, langkah ini merupakan perwujudan ambisi untuk menandingi pesaing seperti Amerika Serikat. Pada pertengahan 2015, Administrator NASA Charles Bolden mengungkapkan enam astronaut AS yang akan berada di roket Soyuz di 2017 akan bernilai 490 juta dolar. Angka itu naik sekitar 70 juta dolar dari tahun sebelumnya.

berita menarik lainnya:

Ilmuwan Cari Meteorid Beku di Antartika

Sejarah Baru, Roket SpaceX Mendarat Mulus Setelah Luncurkan Satelit

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement