REPUBLIKA.CO.ID, Hari terus berganti dan tindakan peretasan, pelanggaran dan kebocoran data terus terjadi. Korban terbaru, adalah para penggemar dari karakter Hello Kitty.
Dilansir dari Business Insider, Selasa (22/12), CSO Online melaporkan database untuk situs yang dimiliki Sanrio, perusahaan di balik kepopuleran karakter Hello Kitty, terbuka secara online.
Peneliti keamanan Chris Vickery menemukan database, yang tampaknya berisi informasi tentang lebih dari 3,3 juta akun dalam website sanriotown.com.
Dikhawatirkan data tentang anak-anak akan menjadi dampak terbesar dari kebocoran, lantaran Sanrio City dikenal sebagai komunitas online resmi penggemar Sanrio.
Namun, hal itu belum terkofirmasi karena Sanrio belum memberikan komentar publik tentang temuan Vickery ini.
Laporan CSO Online hanya mengatakan bahwa database ditemukan terbuka secara online (dan rincian tertentu telah dipotong untuk mencegah pelaku mengidentifikasi). Dengan demikian, tidak cukup jelas bagaimana situs itu telah terbuka secara online.
Masih belum ada juga informasi tentang peretas, sehingga ada kemungkinan data terkena perlindungan keamanan yang memadai.
Terdapat indikasi kalau ada orang lain yang telah mengakses data, setidaknya sejak 22 November 2015. Data yang diakses sendiri termasuk nama, alamat email, jenis kelamin, ulang tahun dan kata kunci, termasuk info website terkait. Berita ini semakin memanaskan kondisi peretasan pada perusahaan anak.
November lalu motherboard telah mengabarkan kalau informasi pribadi lebih dari 11 juta pengguna VTech, yang merupakan perusahaan mainan elektronik dan tablet untuk anak-anak diakses oleh peretas. Peretasan dilakukan, termasuk pada data pribadi 6,5 juta anak-anak.
Peretas mengklaim ingin menyoroti praktik keamanan VTech yang diduga sangat lemah.
Seorang pria Inggris berusia 21 tahun kemudian ditangkap terkait kejadian itu, meski sampai saat ini pria tersebut belum diadili.