REPUBLIKA.CO.ID, ST. HOUSTON -- Para ilmuwan dari Rice University, University of Swansea, University of Bristol dan University of Nice bergabung untuk mengmebangkan penelitian mereka yang berusaha membuat hidrokarbon sebagai pengusir air, atau water ressistance.
Ahli kimia dari Rice Andrew Barron memimpin penelitian tersebut. Dia mengatakan timnya terinspirasi dari daun teratai. Teratai dinilai merupakan salah satu materi yang paling hifrofobik (anti terhadap air), dengan struktur permukaannya yang sebenarnya terdiri dari hierarki struktur ganda pada skala mikroskopis dan nano.
"Papila dalam epidermis dan lilin epicuticular terdapat pada daun teratai. Pada materi kami, zat mikro yangt diciptakan oleh aglomerasi nanopartikel alumina meniru papila dan gugus organik yang memuliki banyak cabang yang merupakan simulasi dari lilin epicuticular," katanya, menurut Gizmag, Rabu (16/12).
Barron melanjutkan, dalam menciptakan struktur-struktur, nanopartikel alumunium oksida disintesis dan dilapisi dengan asam karboksilat, kemudian dimodifikasi agar menjadi rantai hidrokarbon bercabang. Struktur tersebut membuat permukaan bertekstur kasar, sehingga dapat menjebak lapisan udara untuk mengurangi kontak antara permukaan dan tetesan air dan membuat air tertolak.
Bahan superhydrophobic yang terkandung dalam materi yang mereka teliti memiliki sudut kontak dengan air lebih dari 150 derajat, di mana 0 derajat adalah genangan air dan 180 derajat adalah bolai air yang hanya menyentuh permukaan pada satu titik. Materi mereka mencapai sudut 155 derajat, sehingga menempatkan materi mereka sejajar dengan pelapis yang berbasis fluorocarbon.
"Permukaan bertekstur pelapis superhydrophobic lainnya sering rusak dan dengan demikian mengurangi sifat hidrofobik.
"Materi-materi kami memiliki struktur hirarkis lebih acak yang dapat mempertahankan kerusakan dan menjaga dampaknya," katanya menjelaskan.
Sebagai tingkat lanjut, tim mereka akan meneliti pada peningkatan adhesi materi untuk berbagai permukaan dan pengaplikasian dalam skala besar. Penelitian mereka tersebut diterbitkan dalam jurnal Applied Materials and Interfaces.