Selasa 15 Dec 2015 19:19 WIB

Warga Bogor Buat Jam Gravitasi, Seperti Apa?

Rep: c34/ Red: Dwi Murdaningsih
jam gravitasi
Foto: Republika/Shelbi Asrianti
jam gravitasi

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Zainullah (47 tahun) bekerja penuh konsentrasi. Dengan cermat, disusunnya sejumlah komponen dari bambu yang berserak di atas meja kerjanya menjadi sebentuk jam unik.

Jam gravitasi, demikian Zainullah menamai inovasi gagasannya. Memanfaatkan gaya gravitasi bumi, jam yang seratus persen terbuat dari bambu tersebut tak membutuhkan baterai, listrik, atau mesin untuk bergerak.

Bukan sehari dua hari Cak Nul, nama panggilannya, bereksperimen membuat jam gravitasi. Dibutuhkan riset mendalam sebelum akhirnya temuan itu disempurnakan dengan akurasi presisif.

"Ide memanfaatkan gravitasi sebenarnya sudah lama, sejak tahun 1995, tapi baru berhasil disempurnakan tahun ini," ungkap Cak Nul di bengkel kerjanya yang berlokasi di Jalan Rante, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, beberapa waktu lalu.

Dahulu, pria asal Sumenep, Madura, tersebut mengaku terinspirasi dari buaian bayi. Kala itu, ia kerap mengayun putra sulungnya yang masih bayi dalam buaian.

Kekuatan ayunan itu ia asumsikan bisa dimanfaatkan sebagai tenaga penggerak. Pria yang bergelar Sarjana Pendidikan itu tergoda untuk mengaplikasikan energi gerak tersebut dalam berbagai bentuk.

Sayangnya, gagasan itu mengendap lama karena tiadanya peluang dan dukungan. Namun, beberapa tahun kemudian, Cak Nul kembali melakukan sejumlah uji mekanis dan berhasil menemukan konsep yang sesuai untuk jam gravitasi yang kini telah dikomersialkan.

Cak Nul membuat sejumlah gir berbagai ukuran dari bambu yang berfungsi sebagai penyangga dan penggerak rotasi jarum jam. Sebuah bandul beban dengan massa satu kilogram dimanfaatkan sebagai energi gerak atau trigger agar jarum terus berputar seperti jam pada umumnya.

Setelah itu, jam akan ditempatkan di sebuah 'rumah' dari bambu setinggi dua meter. Jam juga dapat digantungkan begitu saja di dinding.

Dalam sebulan, Cak Nul bisa memproduksi lima unit jam gravitasi. Kini, inovasi yang telah menjuarai berbagai kompetisi itu telah banyak dilirik para kolektor dari dalam dan luar negeri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement