Sabtu 12 Dec 2015 17:38 WIB

Pembangkit Listrik Tenaga Air Ini akan Dibangun di Gurun Terkering di Dunia

gurun terkering di dunia di Chile
Foto: Daily Mail
gurun terkering di dunia di Chile

REPUBLIKA.CO.ID, Chile akan membangun pembangkit listrik tenaga air di padang pasir terkering di dunia. Kok bisa? Gurun pasir ini adalah Gurun Atacama. Gurun Atacama adalah salah satu dataran tinggi di Amerika Selatan yang membentang 600 mil atau 1.000 km di garis pantai Pasifik, sebelah barat pegunungan Andes.

Gurun ini adalah gurun terkering di dunia yang membentang seluas 105 ribu kilometer persegi. Curah hujan di sana hanya 1,5 cm per tahun. Gurun ini begitu ekstrem sehingga tidak banyak hewan yang bisa hidup di daerah tersebut.

Perusahaan energi Chile Valhalla ingin menggunakan tenaga surya untuk memompa air dari Samudra Pasifik yang akan dibangi menjadi dua waduk di Pegunungan Andes. Kedua waduk di gunung bisa membendung air setara 22 ribu kolam renang olimpiade. Valhalla saat ini sedang mencari investor dan berharap bisa melakukan peletakkan batu pertama di akhir tahun 2016 mendatang. Waktu konstruksi diperkirakan sekitar 3,5 tahun.

Pembangkit listrik tenaga air di padang pasir mungkin tampak sebagai sesuatu yang tidak mungkin. Namun, Chile melihat potensi tersebut sebagai peluang untuk menghasilkan energi bersih. Rencanaya, Chile akan menggunakan kondisi geografis yang unik dari gurun Atacama untuk memecahkan masalah energi terbarukan ini.

Pembangunan pembangkit listrik ini membutuhkan biaya 400 juta dolar AS. Di Chile, matahari tidak selalu bersinar. Angin juga tidak selalu bertiup tapi di sepanjang wilayah Chile. Namun, di Chile selalu terdapat gunung yang bersebelahan dengan laut. Air yang dibendung dari Samudra Pasifik dan disimpan di waduk di Pegunungan Andes ini bisa menghasilkan listrik bertenaga air dengan kapasitas 300 megawatt (MW). Daya ini cukup utnuk menghidupi listrik di tiga propinsi di Chile.

Chile saat ini lebih banyak mengimpor energi dibandingkan memproduksi energi. Chile saat ini juga masih mengalami ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. "Ini adalah satu-satunya tempat di dunia di mana proyek semacam ini dapat dikembangkan," ujar Fransisco Torrealba, manajer strategi perusahaan, seperti diberitakan Daily Mail.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement