Sabtu 12 Dec 2015 14:47 WIB

Ilmuwan Klaim Temukan Makam Sultan Suleiman

Sultan Suleiman
Foto: Daily Mail
Sultan Suleiman

REPUBLIKA.CO.ID,HUNGARIA SELATAN --  Ilmuwan menemukan tempat yang diguga makam Suleiman Yang Agung, salah satu penguasa Kekaisaran Ottoman atau Utsmaniyah. Mereka lantas menggali tempat tersebut. Penggalian ini dilakukan di Hungaria Selatan.

Dari buktu-bukti yang ada, ilmuwan percaya bahwa bangunan yang digali ini  kemungkinan besar merupakan makam Suleiman. Namun, untuk memastikan 100 persen, maka penelitian lebih lanjut dan penggalian bangunan lain sekitarnya perlu dilakukan.

Sultan Ottoman itu meninggal dunia pada usia 71 tahun di tendanya pada 1566 saat operasi militer melawan Kekaisaran Austro-Hungaria. Tubuhnya yang dibalsam sekarang ditempatkan di Masjid Sulaimaniyah di sana. Ketika dia meninggal, jantung dan tubuhnya dimakamkan di lokasi yang terpisah.

Sekarang, arkeolog percaya mereka telah menemukan makam yang berisi jantung dan organ penguasa Ottoman tersebut. "Kami memiliki data yang mengarah pada titik yang sama," kata Norbet Pap, kepala departemen Political Geography, Regional and Developement Studies di University of Pech di Hungaria, seperti diberitakan Daily Mail.

Arkeolog percaya makam yang baru saja ditemukan ini adalah lokasi tepat dari tenda Suleiman berdiri saat meninggal tahun 1566. Penaklukkan Suleiman diikuti perluasan wilayah yang dilakukan terus menerus hingga puncak kekaisaran Ottoman pada 1481-1683.

Suleiman Yang Agung sering dianggap sebagai salah satu penguasa terbesar dalam sejarah. Dia naik tahta tahun 1520 pada usia 26 tahun dan dengan cepat memulai serangkaian operasi militer, memperluas kekuasaan  Ottoman dari barat Aljir sampai timur Baghdad.

Selain memiliki kecakapan militer, Suleiman menyederhanakan kode hukum Ottoman dan mendanai pembangunan beberapa dari arsitektur paling indah di Istanbul. Kehidupan pribadinya juga penuh drama. Intrik di haremnya baru-baru ini digambarkan dalam opera sabun populer Turki, s.

Dia meninggal dunia di tenda kekaisaran di luar kastil Szigetvar di Hungaria selatan sebelum pasukannya dikalahkan pasukan Hungaria. Penasihatnya ingin menghindari kekosongan kekuasaan sebelum anaknya, Selim II, bisa mengambil takhta.

"Jadi tubuhnya dibawa kembali ke Istanbul setelah kematiannya dan disimpan secara rahasia hingga 40 hari lebih," kata Günhan Börekçi, seorang sejarawan di İstanbul SEHIR University, yang tidak terlibat dalam penggalian saat ini.

Untuk menjaga sandiwara itu, penasihatnya menciptakan tipu muslihat, memalsukan tulisan tangannya dalam dokumen resmi. Mereka bahkan mendandani pelayan menggunakan pakaiannya, kemudian memalsukan kematian pelayan lain sehingga mereka bisa membawa tubuh Sultan dari kamp di peti mati sang pelayan, kata Börekçi.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement