Sabtu 12 Dec 2015 13:49 WIB

Sains di Balik Perbedaan Lightsaber Jedi dan Sith di Star Wars

Star Wars
Foto: ap
Star Wars

REPUBLIKA.CO.ID, Penggemar Star Wars di sleuruh dunia mungkin memimpikan bisa mengikuti jejak Luke Skywalker dan master Yoda yang memiliki senjata lightsaber. Seorang fisikawan menulis beberapa hal menjelang peluncuran film epic ini bagi penggemar yang benar-benar ingin memiliki senjata tersebut.

Gianluca Sarri, dosen di sekolah matematika dan fisika di Queen's University Belfast mengatakan senjata ikonik ini mungkin tidak terbuat dari cahaya namun plasma. Dalam film, lightsaber adalah senjata pilihan pagi Jedi. Di dunia nyata lighsaber mungkin lebih tampak seperti plasma dibandingkan laser.

Angkatan Udara AS Buat Lightsaber ala Ksatria Jedi di Star Wars

Menulis di The Conversation, orang yang memiliki fokus penelitian pada laser dan fisika plasma menyebut lightsaber mungkin salah satu senjala paling keren yang dibuat di layar lebar. Senjata ini menguraikan konsep dasar fisika. "Meskipun teknologi laser terus berjalan menuju hal-hal yang lebi efisien, namun teknologi kita masih sangat jauh dibandingkan cara kerja lightsaber," kata dia seperti diberitakan Daily Mail.

Penggemar Star Wars mungkin harus menunggu lebih lama sebelum lighsaber benar-benar diciptakan. Plasma adalah gas panas yang atom-atomnya terpecah menjadi komponen penyusunnya yaitu inti atom dan elektron. Gas-gas tertentu seperti klorin dan helium akan memberikan hasil plasma dalam wanra hijau dan merah ikonik seperti senjata Ksatria Jedi.

"Lightsaber hijau milik Ksatria Jedi bisa terbuat dari klorin plasma yang emmancarkan cahaya dominan hijau, sedangkan lightsaber milik penjahat Sith bisa terbuat dari helium yang sebagian besar memancarkan sinar di spektrum merah menuju ungu," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement