Jumat 04 Dec 2015 16:23 WIB

Mahasiswa UGM Buat Inovasi Pemanfaatan Kulit Buah Kakao

Rep: c97/ Red: Dwi Murdaningsih
Biji Kakao
Foto:

Sayangnya, upaya pemanfaatan tersebut terkendala dengan sifat kulit buah kakao yang mudah membusuk karena memiliki kadar air yang cukup tinggi, yaitu 85,5 persen. Sedangkan panen raya kebun kakao di Taluditi berlangsung dua kali dalam setiap tahun. Sehingga apabila panen raya berlangsung produksi kulit buah kakao tidak dapat dimanfaatkan untuk ternak secara keseluruhan.

“Perlu dilakukan sentuhan teknologi dengan cara silase, yaitu teknologi pengawetan pakan dengan proses pengasaman secara anaerob (kedap udara) dengan bantuan bakteri asam laktat," katanya. Silase dirasa menjadi inovasi teknologi tepat guna masyarakat Taluditi karena prosesnya yang sederhana, yaitu dengan memasukkan KBK ke dalam tong fermentor tanpa perlu adanya tambahan bahan apapun.

Hidayat menjelaskan teknologi sederhana ini dapat diterima oleh masyarakat sebelum nantinya dikembangkan lebih lanjut dalam skala industri. Selain itu, silase juga dapat membuat keberlanjutan pemberian kulit buah kakao yang stabil. Karena silase terbukti dapat mengawetkan kulit buah kakao hingga enam bulan.

Berdasarkan hasil analisis, suplementasi pemberian kulit buah kakao dapat mencukupi kebutuhan nutrien untuk sapi dan analisis daya tampung menghasilkan kapasitas tampung ternak di Taluditi sebesar 575 ekor per hari untuk bobot sapi 250 sampai 300 kg. Karya mahasiswa UGM ini meraih juara 1 dalam Lomba Inovasi Tepat Guna Nasional (ITGN) yang diselenggarakan oleh Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Jambi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement