Rabu 02 Dec 2015 09:26 WIB

Google Maps Memungkinkan Kita Melihat Dampak Perubahan Iklim

Rep: C25/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Aktivitas beruang kutub terlihat melalui Google Maps Street View Tracker
Foto: treehugger.com
Aktivitas beruang kutub terlihat melalui Google Maps Street View Tracker

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Google meluncurkan aplikasi Google Street View Tracker, yang memungkinkan kita melihat tampilan dari tempat dan mahluk hidup yang bergantung kepada Conference of Parties di Paris. Berbagai organisasi konservasi telah menggunakan teknologi ini, untuk memperlihatkan apa yang dipertaruhkan dalam konferensi perubahan iklim tersebut.

Dilansir dari Tree Hugger, Rabu (2/12), aplikasi itu memungkinkan kita melihat aktivitas Polar Bears Internasional, yang telah memetakan pergerakan beruang kutub dan rapuhnya habitat es di Churcill, Manitoba.

The Nature Conservancy di California, juga telah mengambil gambar dari tanaman-tanaman yang rentan terhadap perubahan iklim.

Mereka juga menggunakan teknologi itu untuk memantau pertumbuhan pohon oak biru, yang diperkirakan akan menurun sebesar 41 persen pada 2100.

Kelompok ini akan terus memantau tanaman-tanaman lain, agar dapat didokumentasikan dan menemukan langkah tepat melindungi mereka di masa depan.

Selain itu, Amazonas Sustainable Foundation pun ikut menggunakan aplikasi ini, yang memungkinkan orang-orang melihat hutan Amazon di Brasil.

Kelompok ini telah memetakan masyarakat lokal yang mata pencahariannya sangat terpengaruh lantaran hilangnya hutan.

Mereka berharap gambar-gambar yang ada, dapat menginpirasi banyak pihak untuk melindungi hutan yang tidak hanya melindungi ekosistem luas, tetapi juga sangat penting untuk kesehatan lingkungan karena bertindak sebagai penyerap karbon raksasa yang melindungi atmosfer.

Langkah ini bukan pertama kalinya Google menarik perhatian dunia terhadap isu-isu lingkungan dengan teknologi pemetaan.

Selama konferensi perubahan iklim COP sebelumnya, Google telah merilis gambar-gambar serua yang menunjukkan konsekuensi dari pembendungan sungai di seluruh dunia, serta bagaimana dunia akan terlihat dengan naiknya permukaan air laut dan pemanasan global.

 

Baca juga:

Bahama, Destinasi Wisata Terindah tanpa Editan, Bagaimana Indonesia?

Baru, Rumput Laut Kering Bantu Sembuhkan Penyakit Diabetes

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement