REPUBLIKA.CO.ID, Bandara-bandara besar di kota-kota asing sering kali menyulitkan penumpang yang hendak bepergian. Untuk itu, Spencer, robot multibahasa yang dirancang untuk membimbing para wisatawan saat berada di bandara, hadir.
Dilansir dari Gizmag, Jumat (27/11), proyek ini diprakarsai oleh maskapai penerbangan Belanda KLM, sebagai cara untuk mengurangi biaya yang dikeluarkan ketika penumpang melewatkan penerbangan mereka karena tersesat. Kini, para peneliti dan pebisnis di lima negara Eropa telah terlibat dalam pengembangan robot Spencer.
Spencer sarat dengan data peta dari bandara yang bersangkutan, sehingga bisa memastikan lokasi melalui kombinasi sensor, seperti akselerometer dan laser range untuk mencari. Selain menghindari benda yang ada di jalan, ia menggunakan sensor-sensor itu untuk mengukur kedekatan dengan lokasi tujuan.
Saat hambatan objek yang bergerak cepat seperti manusia tidak menimbulkan masalah, tantangan justru ada di objek, seperti kereta bagasi. Sebab, kereta bagasi tidak bisa diabaikan sebagai hambatan sekilas dan harus diberikan data struktur permanen untuk membantu Spencer berjalan.
Masalah ini masih ditangani para peneliti, sekaligus memastikan Spencer mampu memahami perilaku dan tindakan manusia. Ini akan mencakup pengatahuan tentang orang-orang yang suka berjalan berkelompok serta melacak penumpang dan memastikan mereka masih mengikuti.
Rencananya, Spencer akan hadir selama satu pekan di Bandara Internasional Schiphol Amsterdam, mulai dari 30 November 2015, dengan tes lebih besar yang dijadwalkan pada Maret. Teknologi ini diharapkan dapat diterapkan ke semua robot yang berinteraksi dengan manusia, termasuk robot yang merawat manula.