REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Reaktor TRIGA 2000 Bandung akan melakukan pengoperasian uji coba. Pengoperasian kembali kali ini dimungkinkan akan peralatan yang digunakan hasil rakitan sendiri.
Reaktor TRIGA 2000 dihentikan sementara operasinya sejak Desember 2011 silam. Salah satu penyebabnya karena batang kendali yang dilengkapi elemen bakar (fuel follower control rod – FCCR) telah mencapai fraksi bakar (burnup) di atas 50 persen dan perlu diganti. Penggantian batang kendali reaktor terkendala karena perusahaan penyuplai tidak lagi memproduksi jenis batang kendali yang dibutuhkan Reaktor TRIGA.
Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) pun mendesain dan memproduksi sendiri batang kendali yang baru di Serpong.
"Ini dibuat sendiri oleh tim BATAN. Praktis tinggal teras reaktor saja yang sebenarnya masih produk lama. Hitungannya sekitar 80 persen alat-alat di fasilitas Reaktor TRIGA kita sudah bisa dirancang dan dirakit sendiri," ujar Kepala Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan (PSTNT) BATAN Efrizon Umar melalui keterangan yang diterima Republika.co.id, Kamis (26/11).
Pada periode 2015-2019, Efrizon mengatakan, BATAN akan mendesain dan memproduksi teras reaktor yang baru. Jika hal ini terealisasi, praktis semua peralatan di fasilitas nuklir tersebut berhasil dibuat oleh bangsa sendiri.
"Kalau sudah 100 persen berarti untuk reaktor riset sejenis kita sudah bisa bangun sendiri," kata dia.