REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT Indosat Ooredoo dan PT Erajaya Group sepakat membentuk perusahaan patungan (joint venture company) dalam rangka meningkatkan jumlah gerai layanan sekaligus mempermudah masyarakat memperoleh layanan telekomunikasi dan digital di seluruh Indonesia.
Penandatangan pembentukan perusahaan patungan dilakukan antara CEO Indosat Ooredoo Alex Rusli dan Presiden Direktur Erajaya Group Budiarto Halim, di Jakarta, Selasa.
Pembentukan perusahaan patungan untuk membantu masyarakat menikmati layanan seluler secara menyeluruh, mulai dari paket data Indosat, berbagai aplikasi dan konten digital, pembelian handset terbaru, tukar tambah (trade in) hanset hingga arusansi perlindungan sesuai kebutuhan.
Erajaya merupakan perusahaan ritel dan distribusi perangkat elektronik terkemuka di Indonesia yang selama ini menghadirkan perangkat smartphone terkini dari berbagai merek di dunia.
"Pembentukan JVC ini wujud Indosat menjadi pemimpin layanan digital yang lebih mudah diakses, simpel dan terjangkau untuk masyarakat," ujar Alex.
Sementara itu, Presiden Direktur Erajaya Group mengatakan, kerja sama strategis ini menambah pengalaman Erajaya dalam mengelola jaringan ritel dengan konsep baru yang menyediakan layanan terintegrasi, menyeluruh dan profesional dalam satu atap.
"Gabungan produk serta layanan berkualitas dari Indosat Ooredoo dengan kompetensi ritel Erajaya Group akan mampu menghadirkan standar baru layanan pelanggan telekomunikasi di Indonesia," tegas Budiarto.
Senada dengan itu, CEO Ritel Erajaya Group, Jeremy Sim mengatakan dalam kerja sama ini Erajaya akan membangun sebanyak 40-60 gerai dalam satu tahun ke depan.
"Ini kerja sama ekslusif dengan Indosat. Kami membangun dengan investasi yang kami siapkan sendiri, sedangkan Indosat dari sisi konten dan layanan," ujarnya.
Jeremy menambahkan, investasi yang dibutuhkan untuk membangun berkisar Rp 1 miliar per gerai."Investasi yang kami siapkan berkisar Rp 40 miliar-Rp60 miliar," ujarnya.
Meski begitu ia tidak merinci lebih lanjut berapa modal disetor dari perusahaan patungan yang dimaksud. "Prinsipnya 50:50 untuk modal disetor, tapi besarnya rahasia dan sedang dalam finalisasi," ujarnya.