REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO -- Perusahaan Kanada Hydrostor telah melakukan penelitian bahwa balon udara yang ditempatkan didasar air bisa menyimpan energi terbarukan. Cadangan energi ini bisa digunakan sewaktu-waktu jika diperlukan. Hydrostor telah melakukan percobaan di dasar Danau Ontario dekat Toronti.
Dilansir dari alman Science Alert, sumber energi terbarukan ini dapat menghemat penggunaan gas dan diesel sebagai sumber energi. Balon udara ini diklaim dua kali lebih lama menyimpan energi dibandingkan batu baterai dan lebih hemat.
Selama ini, energi matahari dan angin masih menjadi sumber utama untuk energi terbarukan. Perusahaan merangkai balon udara di 55 meter di bawah permukaan air. Balon tersebut dihubungkan langsung dengan jaringan listrik menggunakan pipa.
CEO Hydrostor Manufaktur Kanada Curtis Van Walleghem mengatakan udara bertekanan sebagai salah satu sumber energi telah ditemukan sejak 40 tahun lalu. "Masalahnya belum ada tempat untuk menyimpan sumber energi tersebut dan pemanfaatannya belum dilakukan dengan maksimal," ujar dia, Ahad (22/11).
Perusahaah harus melakukan percobaan di ribuan lokasi karena harus menggunakan tekanan air hidrostatik. Prisnip kerja dari balon ini sama seperti akumulator teknis, alat yang digunakan untuk menaikkan kapal tenggelam dari dasar laut. Tekanan udara tersebut merupakan jantung dari sistem ini.
Kelebihan energi yang ada diubah menjadi udara terkompersi melalui teknologi proprietary Hydrostor. Kemudian panas yang dihasilkan dari proses tersebut disimpan melalui penukar panas. Bila diperlukan, tekanan alami dari danau dapat digunakan untuk memompa udara kembali ke tanah. Tekanan ini juga berguna untuk mengendalikan turbin sehingga listrik yang dihasilkan dapat mengalir. Rangkaian balon yang ditanam di Danau Ontario cukup untuk daya 330 rumah. Jika diperlukan, daya pada balon tersebut dapat ditingkatkan.
"Ini sebuah solusi penyimpanan energi hijau untuk seluruh negara," ujar dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
