REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK – Jejak kaki ternyata bisa menjadi sumber listrik. Tiga mahasiswa Fisika Universitas Indonesia mencoba membuat model untuk memanen listrik dari jejak-jejak kaki yang ada di stasiun Bogor. Rana Bouzida, Riffal Ruchiandrean, Sulkhan Arrosyid, tiga mahasiswa semester 9 UI ini mempresentasikan proyek sainsnya di hadapan juri dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) Pertamina katagori sains project.
Riffal mengatakan, jejak-jejak langkah di stasiun ternyata bisa ditangkap. Menggunakan sensor bernama piezoelectric, injakan langkah bisa disimpan dalam sebuah kapasitor. Piezoelectric adalah material yang dapat menghasilkan listrik jika diberi tekanan. Sensor ini terdiri dari campuran timbale, zirconium, dan titanium.
Mereka menggunakan Stasiun Bogor sebagai rencana proyek sebab setiap hari, salah satu stasiun yang terpadat di Jabodetabek ini dilalui oleh sekitar 70 ribu penumpang. Riffal menerangkan, satu jejak langkah bisa menghasilkan energi 0,07 Joule. Memang, jumlah ini terlihat kecil. Namun, ketika diakumulasikan dengan jumlah pengguna stasiun akan menghasilkan tenaga yang lumayan.
“Kita meletakkan 280 sensor di tempat-tempat yang potensial, seperti di peron, pintu masuk, kalau dikalkulasi stasiun Bogor menghasilkan 1.365 kilo Joule (kJ),” ujar dia, saat ditemui Republika.co.id.
Sebagai gambaran, 1.365 Kj bisa digunakan untuk menghidupkan enam buah lampu selama 12 jam. Satu lampu umumnya membutuhkan tenaga 216 kJ untuk bisa menyala selama 12 jam. Rencananya, sensor itu diletakkan di bawah ‘papan’. Sebanyak 280 papan ini nantinya dihubungkan oleh rangkaian menuju kapasitor. “Ini kan masih prototype, nanti kalau implementasinya kita pengen listriknya disimpan di baterai yang besar atau aki,” kaya dia.
Namun, menurut dia, untuk benar-benar bisa memanen energi dari injakan kaki di stasiun Bogor ini, tim masih harus melakukan riset lanjutan. Bisa jadi, kata dia, tim akan mengganti material dengan bahan yang mampu memanen listrik lebih banyak. Selain itu, tim juga belum berkordinasi dengan otoritas di Stasiun Bogor untuk meletakkan perangkat alat pemanen energi ini.