Sabtu 21 Nov 2015 06:06 WIB

Lima Kesalahan Saat Membuat Aplikasi Seluler

Menkominfo Rudiantara (kedua kanan) didampingi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnamasaat menghadiri grand final lomba aplikasi Hackathlon Merdeka 2.0 di Jakarta, Ahad  (15/11)
Foto: ANTARA FOTO/Audy Alwi
Menkominfo Rudiantara (kedua kanan) didampingi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnamasaat menghadiri grand final lomba aplikasi Hackathlon Merdeka 2.0 di Jakarta, Ahad (15/11)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kehadiran aplikasi seluler kini banyak memberikan kemudahan bagi para penggunanya. Dari berbelanja, bepergian hingga bersosialisasi kini semua bisa dilakukan dengan menggunakan sentuhan aplikasi pada mobile applications.

Head Of Mobile Solution dari Suitmedia Ardian Franindo mengatakan perkembangan mobile applications yang pesat saat ini membuat banyaknya brand berlomba-lomba berinovasi dalam membuat aplikasi mobile. Sayangnya, saat ini tidak sedikit aplikasi yang sudah tidak dipergunakan bahkan tidak dilirik oleh pengguna lagi karena disebabkan oleh beberapa kesalahan dalam membuat aplikasi.

Franindo menjelaskan ada beberapa poin kesalahan tersebut. Bagi Anda yang berminat membuat aplikasi, berikut ini adalah poin-poin kesalahan sehingga aplikasi tidak bertahan lama:

Pertama, tujuan aplikasi dan target pengguna yang tidak jelas. Tidak sedikit pelaku bisnis yang sekadar ikut-ikutan memiliki aplikasi mobiletanpa tahu tujuannya, ujung-ujungnya hanya membuat aplikasi yang sama persis dari mobile site.

Kedua, tidak melibatkan pengguna. Developer dan desainer bukanlah pengguna, mereka bergerak berdasarkan asumsi. Perilaku pengguna terkadang berbeda dari asumsi maka jika membuat aplikasi untuk suatu perusahaan/brand maka libatkanlah pihak pengguna untuk membantu mendeskripsikan kebutuhan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement