Kamis 19 Nov 2015 09:00 WIB

Aplikasi Ini Bantu Palestina Menghindari Pos Pemeriksaan Padat

Rep: Gita Amanda/ Red: Winda Destiana Putri
Aplikasi di ponsel pintar
Foto: VOA
Aplikasi di ponsel pintar

REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Sepasang aplikasi telepon selular terbaru membantu warga Palestina menghindari pos pemeriksaan Israel yang padat.

Aplikasi ini menginformasikan pengendara Palestina mengenai kondisi lalu lintas di tengah pembatasan gerak oleh Israel.

Aljazirah melaporkan, Rabu (18/11), aplikasi tersebut diberi nama Azmeh yang berarti kemacetan dalam bahasa Arab dan Qalandiya yang merupakan salah satu nama pos pemeriksaan utama Israel di pinggiran Yerusalem. Kedua aplikasi tersebut bergabung dengan banyak aplikasi global lalu lintas lain, termasuk Waze yang dikembangkan Israel.

Kedua aplikasi tersebut membantu warga Palestina yang sedang berkendara untuk menghindari pos pemeriksaan padat atau sibuk, sehingga bisa memilih jalur lain yang lebih lengang. Aplikasi ini juga dirancang berjalan pada jaringan lokal yang lambat, sebab Israel belum mengizinkan perusahaan telekomunikasi menjalankan akses 3G di wilayah Palestina.

Aplikasi gratis ini telah diluncurkan sejak bulan lalu. Setiap harinya aplikasi diunggah ribuan kali oleh pengguna.

Basel Sader (20 tahun) mahasiswa hukum di Universitas Ibrani Yerusalem yang mengembangkan Azmeh mengatakan, pendudukan telah mempengaruhi banyak aspek bagi rakyat Palestina. Pendudukan juga mengambil banyak hak warga termasuk hak kebebasan bergerak.

"Aplikasi ini tak bisa memberi mereka kebebasan bergerak tapi bisa membuat segalanya lebih mudah bagi mereka," ujar Sader.

Israel mengoperasikan sejumlah pos pemeriksaan di Tepi Barat. Ketika ketegangan meningkat maka pemeriksaan di pos bisa berlangsung berjam-jam dan mengakibatkan kemacetan panjang.

Pos pemeriksaan menimbulkan masalah tertentu bagi warga Palestina yang ingin masuk Israel untuk bekerja, kunjungan keluarga, perawatan medis atau berdoa.

Dengan Azmeh, pengguna dapat mengirim berita terbaru mengenai pos pemeriksaan. Warna hijau menandakan tak ada kemacetan, oranye kemacetan sedang dan merah untuk kemacetan berat. Ini dapat membuat pengguna lain memilih mengalihkan kendaraan mereka ke pos pemeriksaan lain yang lebih lengang. Untuk saat ini aplikasi Azmeh dapat melacak lalu lintas di setengah lusin pos pemeriksaan di Tepi Barat.

Sementara Qaladinya senada dengan Azmeh, juga dapat menandai tingkat kemacetan lalu lintas di pos pemeriksaan dengan menggunakan ikon mobil hijau, merah atau kuning. Pengguna juga dapat menginformasikan orang lain jika pos pemeriksaan telah ditutup.

Milena Ansari (21 tahun) mengaku terbantu degan kedua aplikasi tersebut. Ansari yang tinggal di Yerusalem Timur dan belajar di Universitas Birzeit di Tepi Barat mengaku setiap hari menggunakan aplikasi tersebut

"Saya memeriksa (aplikasi) setiap pagi saat bangun dan memutuskan jalan mana yang akan diambil," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement