Selasa 10 Nov 2015 04:18 WIB

Teknologi 5G Jadi Peluang Bagi Aplikasi Lokal?

5G
5G

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- VP Marketing and Communications Ericsson Indonesia, Hardyana Syintawati, berpendapat bahwa 5G membawa peluang bagi Indonesia untuk jauh lebih maju.

"Bukan tantangan dalam arti kata kurang apa, tapi malah lebih ke kesempatan buat Indonesia untuk benar-benar mempergunakan ICT secara lebih baik lagi," kata dia, di Jakarta, Senin.

Menurut wanita yang sering dipanggil Nana itu, selama ini ICT identik dengan barang-barang impor, namun kedepannya Indonesia akan lebih bisa mengembangkan konten lokal.

"Karena konten dan Apps menjadi hal yang utama, tidak masalah lagi pipanya mau pakai apa, tapi itu mau digunakan untuk apa, sehingga aplikasi-aplikasi lokal yang punya kesempatan untuk naik nantinya," kata Nana. (baca Juga: Jaringan 5G masuk Indonesia 2022)

"Jadi saya tidak melihat itu sebagai tantangan apalagi hambatan, itu lebih ke arah kesempatan buat kita untuk lebih memikirkan kedepannya," sambung dia.

Lebih lanjut, Nana mengatakan saat ini belum ada satu negara pun yang berada di depan Indonesia mengingat standar 5G baru akan ditetapkan 2020, sehingga semua negara nantinya akan memulai langkah bersamaan. (baca juga Indonesia Jepang Sharing Riset Teknologi 5G)

"Alangkah baiknya kalau Indonesia juga sekarang sudah mulai siap-siap untuk membangun industri lokal untuk bukan hanya dari sisi infrastrukturnya, atau handset, tapi lebih ke arah ini dipergunakannya untuk apa," kata Nana.

"Inilah kesempatan bagi Indonesia untuk lebih kreatif kedepannya lagi. Saya yakin banyak pengembang aplikasi dan pengembang konten di Indonesia yang kreatif," lanjut Nana.

Ericsson sendiri memiliki visi untuk dapat menghubungkan 50 miliar perangkat, dimana perusahaan teknologi asal Swedia itu telah memperkirakan sebanyak 26 miliar perangkat akan terhubung ke internet pada 2020. (Baca Juga : 5G LTE: Komunikasi makin Interaktif dan Responsif)

Sisanya, 24 miliar perangkat terhubung ke internet, menurut Nana, akan bisa dan hanya akan tercapai melalui 5G.

"Karena hanya teknologi 5G yang nantinya bisa menangani perangkat yang bisa terhubung sebegitu banyak," ujar Nana.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement