REPUBLIKA.CO.ID, CUPERTINO -- Raksasa teknologi Apple dilaporkan telah mencetak keuntungan terbesar sepanjang sejarah perusahaan. Apple telah mencatatkan laba bersih tak kurang dari 53,4 miliar dolar AS.
Perusahaan berlogo apel tergigit ini melampaui capaian laba 45,2 miliar dolar AS yang diraih ExxonMobil pada 2008, demikian dilansir Telegraph, Rabu (28/10).
Rekor penjualan iPhone dalam 12 bulan terakhir menjadi faktor pendongkrak laba firma tersebut. Apple berhasil menjual 48 juta iPhone, meningkat 22 persen dalam tiga bulan sampai 26 September pada kuartal terakhir. Pengguna Android diklaim banyak yang beralih ke iPhone. Pendapatan Apple ini setara dengan lebih dari 1 miliar dolar AS per pekan.
Meski begitu, Apple tetap mewaspadai kemungkinan perlambatan pertumbuhan secara signifikan pada periode krusial, semisal, saat Natal. Terlebih, mengingat penjualan iPad tercatat menurun ke level terendah sejak 2011.
Perusahaan memperkirakan bahwa penjualan pada kuartal saat ini akan menembus antara 75,5 miliar dolar AS dan 77,5 miliar dolar AS. Apple juga banyak mendapat banyak pertanyaan dari para analis soal kemampuannya mempertahankan bahkan meningkatkan pertumbuhan laba, berkaitan dengan melambatnya perekonomian, terutama di Cina. Yang mana dapat berimbas pada turunnya permintaan pelanggan untuk perangkat yang notabene terbilang cukup mahal dari Apple.
Analis juga telah mengingatkan bahwa pertumbuhan penjualan Apple Watch, kategori produk baru perusahaan yang cukup lambat sejak diluncurkan ,pada awal tahun ini. Akan tetapi, Chief Executive Apple Tim Cook mengakui saat ini pasar Apple masih sangat kuat setelah mampu memecahkan rekor penjulan tahunan.
"Apple juga berharap bisa mendominasi pasar Cina, melihat tren penjualan kami, saya tidak tahu ada masalah ekonomi sama sekali di Cina," kata Cook.