Senin 26 Oct 2015 17:53 WIB

Tiga Bahan Melimpah Ini Bisa Jadi Sumber Energi

Rep: Lida Puspaningtyas/arsip republika/ Red: Dwi Murdaningsih
baterai lithium ion transparan yang bisa diisi ulang dengan tenaga matahari.
Foto: Kogakuin University
baterai lithium ion transparan yang bisa diisi ulang dengan tenaga matahari.

REPUBLIKA.CO.ID, Bahan bakar alternatif kini terus digencarkan demi mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Riset mengenai energi terbarukan memang mahal dan tidak bisa digunakan dalam waktu cepat. Namun, temuan mengenai sumber energi alternatif dari bahan-bahan yang biasa dijumapai sehari-hari juga maskin menunjukkan kemajuan.

Berikut ini beberapa riset mengenai energi alternatif yang biasa ditemui sehari-hari:

Jagung untuk Bahan Bakar

Baru-baru ini, produsen mobil asal Jerman Audi mengumumkan telah mengembangkan jenis bahan bakar baru yang ramah lingkungan dan bebas bahan bakar sintesis. Audi menyebut bahan bakar ini sebagai 'e-benzin'. Bahan bakar yang diporduksi oleh Mitra Audi yaitu Global Biodenergies ini diproduksi dengan mengkonversi turunan dari glukosa yang terdapat pada jagung. Sumber ini merupakan sumber biomassa energi terbarukan yang masuk katagori gas isobutana.

Isobutana biasa digunakan dalam sistem pendingin dan aerosol. Gas isobutana juga salah satu bahan dari industri petrokimia. Sekitar 13 juta ton isobutana diesktrak setiap tahun dari minyak dan digunakan untuk memproduksi jenis bahan bakar serta plastik. Dalam hal ini, Global Biogenergies mengolah isobutana menjadi bahan bakar berkualitas tinggi non timbal.

Nantinya, isobutana ini akan dikirim di Jerman untuk dikonversi menjadi isooktana yang menghasilkan bahan bakar dengan angka oktan 100. Angka oktan yang semakin tinggi akan membuat mesin bisa bekerja lebih efisien. Tim mengatakan bahan isooktana juga bisa digunakan sebagai zat aditif untuk bahan bakar yang tidak mengandung timbal agar lebih efisien. Selama ini, untuk meningkatkan angka oktan, biasanya dalam produksi atau pengolahan bahan bakar ditambahkan zat yang mengandung timbal.

Tim mengklaim bahan bakar yang diciptakan ini lebih bersih karena tidak mengandung benzena dan atau belerang. Selanjutnya, tim peneliti masih akan mencari cara agar prototipe ini bisa diproduksi dalam skala yang besar. Tim juga masih akan memodifikasi proses manufaktur sehingga bisa membuat bahan bakar yang ramah lingkungan dari material lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement