REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Jakarta menjadi area persaingan paling keras bagi operator telekomunikasi dalam memperebutkan pelanggan menggunakan layanan mereka. Persaingan akan semakin keras dan ketat menyusul diluncurkannya layanan 4G secara komersial.
''Persaingan di Jakarta akan semakin meras dan ketat. Jakarta merupakan etalase dan barometer kualitas layanan bagi pelanggan. Kami siap menghadapi persaingan dan memenangkan persaingan itu,'' kata Executive Vice President Area Jabotabek Jabar Venusiana Papasi.
Sebagai operator dengan pangsa pasar tertinggi, Venus mengungkapkan menjadi leader dalam semua aspek menjadi kunci Telkomsel. Leader dalam coverage, leader dalam kualitas jaringan, leader dalam pelayanan kepada pelanggan menjadi prioritas utama.
“Seiring dengan arah perusahaan untuk menjadi perusahaan digital berkelas dunia, Telkomsel Area Jabotabek Jabar secara konsisten mengembangkan layanan data dan digital. Hal ini tercermin dari pertumbuhan signifikan di data broadband dan digital services, sekaligus wujud sambutan yang positif dari masyarakat atas layanan kami tersebut,” tambah Venus.
Mengingat layanan data dan digital service sebagai new revenue growth engine, Telkomsel Area Jabotabek Jabar telah melakukan beberapa langkah strategis terkait dengan pengembangan jaringan seperti pengimplentasian teknologi 4G/LTE dan menambah jumlah BTS 3G dan 4G di sejumlah wilayah strategis.
“Masyarakat khususnya di ibukota terkenal sebagai pelanggan gadget freak dan technology minded. Untuk itu, kami menghadirkan BTS terbanyak dan tersebar rapat dimana sebagian sudah didukung teknologi terkini 4G/LTE untuk memberikan pengalaman lebih untuk kenyamanan bagi pelanggan dalam berkomunikasi,” papar Venus.
Telkomsel Area Jabotabek Jabar telah membangun sekitar 29.000 BTS dengan jumlah BTS 4G/LTE terbanyak yakni 600 BTS. Venusiana menambahkan, “Saat ini Area Jabotabek Jabar sendiri mengkontribusi 25 persen dari total pelanggan secara nasional, dan lebih dari 50 persen-nya merupakan pelanggan pengguna layanan data.”
Potensi pertumbuhan penggunaan layanan data dan digital didukung dengan penetrasi telepon pintar (smartphone) di Indonesia yang kian tinggi. “Kami pun berupaya mendorong pengguna 2G untuk beralih ke 3G dengan basis device smartphone,”papar Venus.