REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina merupakan salah satu negara dengan tingkat polusi paling parah di dunia. Namun, langkah Apple yang akan membangun 200 megawatt proyek energi solar di Cina mungkin bisa menjadi salah satu cara untuk memperbaiki citra Cina.
Dilansir dari Reuters, Apple akan bekerja sama dengan pemasok lokal agar bisa menghaslkan sumber energi terbarukan di negara tirai bambu tersebut. Perusahaan raksasa ini akan mendorong perusahaan yang akan menjadi mitranya, supaya lebih hemat energi. Apple juga akan mendorong penggunaan energi bersih dalam kegiatan operasional mereka. Jika upaya ini berhasil, langkah Apple bisa mengurangi 20 juta ton emisi gas rumah kaca di Cina.
Rabu (21/10), perusahaan pemasok utama Apple yakni Foxconn mengatakan akan membangun proyek 400 MW proyek energi surya pada tahun 2018. Proyek ini akan dimulai di provinsi Henan. "Proyek-proyek Apple di Cina akan membantu pemasok (mitra) untuk mengadopsi energi yang bersih," ujar Wakil presiden Apple di bidang lingkungan dan insisiatif lingkungan Lisa Jackson.
Dua bulan lalu, Apple sudah mengeluarkan pernyataan akan membangun proyek energi surya di Cina. Apple akan membangun dua pembangkit dengan kapasitas 20 MW di provinsi Sichuan bekerja sama dengan pengembang SunPower.
Empat tahun lalu, organisasi lingkungan di Cina menuduh Apple sebagai pihak yang bertanggung jawab karena menghasilkan gas beracun. Pada 2014, Apple sempat dikritik oleh Greenpeace karena terlalu mengandalkan energi fosil. Tapi, Rabu (21/10) Greenpeace memuji langkah Apple dalam upaya ikut menggunakan energi ramah lingkungan.
"Kami berharap Samsung, Microsoft, dan perusahaan IT lainnya akan mengikuti langkah Apple dalam pembuatan perangkat mutakhir mereka dengan pasokan energi abad ke 21," kata analis kebijakan IT di Greenpeace, Gary Cook.